Anak Susah Bergaul dengan Teman dan Pemalu? Atasi Dengan Cara Ini

By Amelia Puteri, Senin, 7 Mei 2018 | 08:10 WIB
Ini yang bisa Moms lakukan untuk bantu Si Kecil bersosialisasi (iStockphoto)

Nakita.id - Pesta ulang tahun seharusnya menjadi momen yang menyenangkan untuk Si Kecil karena banyak dijumpai teman-teman sebayanya.

Namun, Moms memerhatikan kalau ia lebih memilih berada dekat Moms dan mengikuti kemana Moms pergi.

Ketika Moms mengajaknya untuk berkumpul bersama teman dan bermain, ia merasa malu dan enggan bersosialisasi.

Menjadi sebuah teka-teki ketika menemukan Si Kecil dirasa sulit menjalin hubungan pertemanan dengan anak-anak lain.

BACA JUGA: Jangan Abaikan 5 Pertanda Mimpi Ini, Bisa Jadi Tanda di Dunia Nyata

Dan Moms mungkin khawatir kalau nantinya ia tidak dapat memiliki teman.

Lorna Berndt Piercey, psikolog di St. John’s, Nfld., menjelaskan bahwa banyak anak prasekolah merasa waspada terhadap kelompok besar atau mencoba hal-hal baru.

Tetapi ketika mereka sudah merasakan pengalaman yang berbeda dan baru, mereka umumnya jadi merasa lebih nyaman.

Saat di sekolah dasar, kebanyakan anak dapat mengatasi keengganan mereka melalui keinginan mereka untuk bersenang-senang.

BACA JUGA: Jangan Abaikan 5 Pertanda Mimpi Ini, Bisa Jadi Tanda di Dunia Nyata

Tetapi ada bukti ilmiah bahwa anak-anak telah memiliki sifat ragu-ragu sejak lahir, Berndt Piercey menjelaskan.

Jadi, terima perasaan Si Kecil tentang lingkungan baru yang ia rasakan, dan jangan memaksanya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keinginannya.

“Anak dengan sifat ini tak harus menjadi perhatian, tetapi Anda mungkin ingin mencoba beberapa teknik untuk mencegah kebiasaan anak yang tidak mencoba sesuatu yang baru,” kata Berndt Piercey.

Dorongan yang lembut dengan komunikasi terbuka adalah cara paling baik.

Sementara dengan amarah, mempermalukan, atau menyalahkan Si Kecil dapat merusak emosi dan membuatnya jadi lebih takut.

Pertama, cari tahu dengan pasti mengapa Si Kecil tidak mau ikut serta atau bergabung.

"Ketakutan dan kelebihan indrawi adalah dua alasan paling umum," kata Berndt Piercey.

Jika dia mengatakan lingkungan tersebut terlalu berisik, cobalah bermain satu lawan satu atau di kelompok kecil.

BACA JUGA: Ibu Hamil Wajib Tahu 8 Teknik Mengejan Tepat Agar Bayi Cepat Lahir

Sehingga, Si Kecil nantinya dapat membangun kepercayaan dirinya untuk suasana yang lebih padat.

Kemudian, beri ia permainan baru untuk bermain-main, dan katakan padanya dia dapat beristirahat atau pergi lebih awal jika dia merasa kewalahan.

Penting untuk Si Kecil tahu jika Moms ada di sana untuknya.

Jika anak mencoba pelajaran renang dan ketakutan, misalnya, mungkin ia merasakan rasa takut pertama kali mencoba pengalaman baru.

BACA JUGA: Ini 5 Jenis Makanan yang Akan Populer di 2018. Mari Kita Coba, Moms

Yakinkan Si Kecil bahwa Moms mengerti, tetapi ingatkan bahwa dia memang aman.

“Mengetahui dia akan baik-baik saja di sisi lain adalah langkah penting untuk mengatasi rasa takut,” kata Berndt Piercey.

Moms bisa bantu dalam memberikan contoh kalimat ketika ia melakukan perkenalan, dan ajak dia untuk berdiskusi solusi dari situasi yang menurutnya tidak nyaman.

Pada akhirnya, Si Kecil akan beradaptasi pada waktunya sendiri.

BACA JUGA: Merasa Sudah Keren Pakai Jeans? Ini 4 Cara Supaya Lebih Keren

Banyak orang dewasa puas memiliki beberapa teman dekat, dan menikmati kegiatan sendiri seperti berlari atau melukis, bukan olahraga tim atau hobi komunitas tertentu.

Selama Si Kecil tidak merasa buruk tentang dirinya dan dapat mengungkapkan keinginan atau kebutuhannya kepada Moms, guru, atau teman, maka biarkan ia menjalin hubungan sosial dengan caranya sendiri.