Sakit Perut Bagian Bawah saat Menstruasi, Apakah Normal? Cari Tahu Apa Saja Penyebab dan Cara Mengobatinya

By Kintan Nabila, Minggu, 24 April 2022 | 05:00 WIB
Sakit perut bagian bawah saat menstruasi (Freepik.com/dianagrytsku)

Nakita.id - Nyeri perut atau kram saat periode menstruasi memang lumrah untuk sebagian besar wanita.

Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan istilah Dismenore.

Melansir dari Self, Jessica Shepherd, M.D., ahli kebidanan dan ginekologi University of Illinois College of Medicine Chicago AS, menjelaskan bahwa nyeri haid atau kram perut adalah bagian dari kontraksi otot di dalam rahim.

Setiap bulannya, dalam rahim wanita akan terpentuk lapisan sebagai persiapan tempat berkembangnya sel telur yang telah dibuahi.

Namun, apabila tidak terjadi pembuahan, lapisan rahim tersebut akan meluruh bersama dengan darah.

Selama proses peluruhan ini, zat kimia prostaglandin ikut keluar dan memicu respons peradangan.

Kondisi tersebut akhirnya dapat memicu kontraksi otot atau nyeri haid.

Lebih lanjut dr Shepherd mengatakan bahwa, umumnya gejala dismenore bisa terbilang ringan namun ada juga yang parah.

Yuk, simak penjelasan selengkapnya!

Baca Juga: Posisi Tidur yang Tepat Saat Menstruasi Supaya Nyeri Perut Berkurang dan Nyenyak Sampai Pagi

Beberapa wanita mungkin mengalami nyeri haid yang sifatnya ringan dan bisa diatasi dengan pengobatan rumahan.

"Nyeri haid yang normal biasanya bisa dikendalikan dengan bantal pemanas, koyo, atau obat pereda rasa sakit," kata dr Shepherd.

Namun, ada juga sejumlah wanita yang mengalami nyeri yang sangat parah, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Melansir dari Healthline, secara umum ada dua gejala dismenore, yakni.

1. Dismenore Primer

Nyeri haid yang ditandai dengan sakit perut di bagian bawah dinamakan dismenore primer.

Kondisi ini terjadi akibat kontraksi otot rahim yang kuat.

Pada awalnya kita akan merasakan nyeri di perut bawah lalu menjalar sampai ke pinggang dan paha.

Biasanya gejalanya muncul pada 1-2 hari sebelum menstruasi dan selama menstruasi.

Baca Juga: Sering Salah Sangka karena Gejalanya Mirip! Begini Cara Membedakan Nyeri Payudara yang Menandakan Haid dan Kehamilan

Terkadang dismenore primer juga disertai gejala lain seperti mual, muntah, lemah, lesu, hingga diare.

2. Dismenore Sekunder

Nyeri haid ini biasanya dimulai pada awal siklus menstruasi dan bertahan lebih lama.

Pada kebanyakan kasus, nyeri ini akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia dan ketika sudah melahirkan anak pertama.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan dismenore sekunder, yakni endometriosis, penyakit radang panggul, atau stenosis (penyempitan) serviks.

Cara Mengobatinya

Untuk nyeri haid dismenore primer cobalah minum obat pereda nyeri seperti aspirin, asetaminofen, ibuprofen, atau naproxen.

Selain itu, letakan bantal pemanas atau botol air panas di bawah punggung atau perut.

Namun, untuk nyeri haid dismenore sekunder segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Waspadai Kanker Usus Besar pada Wanita, Gejalanya Sering Tidak Disadari karena Mirip Nyeri Haid