Nakita.id - Mitos vs fakta kehamilan, pernahkah Moms mendengar kalau mengalami kram perut setelah berhubungan menjadi tanda kehamilan?
Klaim tersebut rupanya tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar.
Kram perut merupakan tanda kehamilan, tapi tentu saja masih banyak hal yang harus Moms pastikan.
Ciri kehamilanbiasanya baru dirasakan sekitar 2 minggu setelah berhubungan intim.
Rasa kram atau nyeri tersebut muncul karena sel telur telah dibuahi oleh sel sperma.
Bahkan kondisi ini juga bisa menyebabkan pendarahan serta flek.
Tetapi ada juga perempuan yang tidak mendapat gejala kehamilan sama sekali.
Mual, muntah dan kelelahan bisa jadi tanda pada awal kehamilan yang muncul sampai 6 minggu pertama.
Namun terkadang keluhan pada bagian perut disebabkan oleh gejala lainnya.
Nah untuk memastikan, berikut gejala pada perut yang kerap dianggap tanda kehamilan seperti dikutip dari Good to Know.
1. Kembung
Hormon progesteron kehamilan dapat sebabkan perut terasa penuh, dan kembung.
Namun kadang kembung juga bisa disebabkan karena terlalu banyak makan.
Konsumsi biji-bijian, kacang, brokoli, dan pemanis buatan bisa memicu angin sebabkan kembung.
2. Otot perut serasa ditarik
Beberapa wanita mengalami seperti perut alami sensasi otot ditarik dan diregangkan.
Kondisi ini kerap dialami wanita hamil layaknya kesemutan perut.
Namun Moms tak perlu khawatirkan kondisi itu. Kadang kram perut juga bisa jadi akibat olahraga.
3. Sakit perut seperti nyeri haid
Sakit perut yang mirip seperti nyeri haid juga bisa jadi tanda hamil.
Meski hal ini dianggap kurang umum tetapi kondisi ini tidak boleh diabaikan.
Jangan sampai, Moms yang sebelumnya tak tahu kondisi kehamilan justru alami hal kurang mengenakan.
Sebab nyeri pada perut juga sangat erat dengan gangguan kehamilan.
Selain itu, kenali juga nyeri perut yang berpotensi keguguran.
Jika Moms mengalami kram pada panggul bawah dan atas disertai muntah, mual, dan pendarahan pada vagina bisa jadi indikasi keguguran.
Meski begitu kram pada perut saat kehamilan bisa jadi hal yang wajar terjadi.
Jika khawatir Moms bisa hubungi dokter terdekat untuk memastikan kondisi kesehatan kalian.
Baca Juga: Mitos vs Fakta, Benarkah Hamil Anak Pertama Rentan Terkena Baby Brain? Ini Jawaban dari Psikolog