Nakita.id - Ibu yang sedang hamil tentu penasaran dengan mitos vs fakta kehamilan yang beredar di masyarakat.
Apakah mitos vs fakta yang beredar itu sepenuhnya benar? Atau, hanya mitos belaka?
Salah satu hal yang kerap menjadi pertanyaan adalah seputar tes kehamilan.
Meski tes kehamilan tersebut sudah dilakukan sejak 1976, namun ada beberapa mitos seputar tes kehamilan yang menimbulkan pertanyaan tentang seberapa akurat tes tersebut.
Melansir Times of India, berikut sederet mitos vs fakta kehamilan yang mengejutkan seputar tes kehamilan:
1. Mitos: Tidak ada yang bisa mengacaukan hasil tes kehamilan
Faktanya, hal itu tidak sepenuhnya benar, Moms.
Memang hal seperti olahraga, makanan yang dikonsumsi, stres, dan merokok tidak bisa mempengaruhi produksi hormon hCG setelah sel telur ditanamkan.
Namun, bagi Moms yang konsumsi obat kesuburan maka tes kehamilan bisa hasilkan data yang kurang akurat.
Baca Juga: Jangan Asal Percaya! Ini Sederet Mitos VS Fakta Kehamilan yang Perlu Dicek Kebenarannya
Mitos vs fakta kehamilan seputar tidak ada hal yang bisa mengacaukan tes kehamilan hanya mitos belaka.
Faktanya, perempuan yang konsumsi obat kesuburan bisa sebabkan hormon hCG terbaca pada alat meski sedang tidak hamil, sehingga membuat hasil tes tidak akurat.
2. Mitos: ibu tidak perlu mengeluarkan uang untuk tes kehamilan, ada banyak cara untuk mengetahuinya
Faktanya, beberapa bahan alami alternatif kurang akurat dalam mendeteksi kehamilan.
Misalnya, mengenai memasukkan bawang ke organ intim hingga mengencingi batang dandelion adalah metode yang tidak bisa diandalkan.
Sebab, metode itu tidak bisa mendeteksi hormon hCG yang merupakan hormon kehamilan.
Tidak ada apa pun selain hCG dalam urine yang dapat memprediksi apakah Moms hamil atau tidak.
3. Tes urine mengungkapkan jenis kelamin bayi
Banyak calon orangtua yang terlalu bersemangat untuk mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan.
Baca Juga: Emak-emak Wajib Tahu, Ini Mitos VS Fakta Kehamilan Seputar Pengaruh Air Kelapa Muda Untuk Ibu Hamil
Mitos vs fakta kehamilan bila tes urine bisa menentukan jenis kelamin bayi ternyata hanya mitos, Moms.
Sebab, pada urine tidak ada hormon yang menunjukkan jenis kelamin bayi.
Untuk mengetahui jenis kelamin bayi, bisa dilakukan USG atau tes kromosom.
Pemeriksaan USG untuk mengetahui jenis kelamin bayi biasanya bisa dilakukan mulai usia kehamilan 18 hingga 21 minggu.
4. Mitos: Tes kehamilan bisa memberikan hasil akurat segera setelah berhubungan intim
Hal itu tidaklah benar, Moms. Faktanya, tes kehamilan butuh waktu sekitar 5 hari untuk sel telur dibuahi untuk menanamkan dirinya di rahim.
Pada titik itulah tubuh memproduksi hormon hCG yang bisa terbaca di alat tes kehamilan. Biasanya, alat tes kehamilan baru bisa mendeteksi hormon hCG sekitar 2 minggu setelah pembuahan.
Waktu memeriksakan kehamilan yang terbaik adalah ketika Moms terlambat menstruasi setidaknya seminggu.
Untuk melihat kembali penjelasan tentang mitos vs fakta kehamilan tentang tes kehamilan, cek halaman 2. (*)