Keluhan masuk angin badan terasa pegal dan linu sering dirasakan banyak orang.
Untuk mengurangi keluhan tersebut kerokan kerap menjadi jawaban yang paling tepat untuk mengatasinya.
Saat pegal dan sakit kepala Moms langsung meminta seseorang untuk kerokan.
Kerokan ini biasanya menggunakan alat khusus atau koin yang digosokkan ke area kulit.
Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan, kulit biasanya diolesi krim atau minyak terapi terlebih dahulu.
Biasanya dibandingkan harus minum obat, kerokan lebih banyak dipilih sebagai penanganan pertama dan mempercepat penyembuhan.
Akan tetapi ada beberapa bahaya yang akan muncul jika terlalu sering kerokan.
Proses kerokan ini bisa menyebabkan banyak risiko berbahaya bagi kondisi kesehatan tubuh.
Dilansir Kompas, bahaya seperti berikut ini bakalan dirasakan oleh tubuh jika sering kerokan.
Menyebabkan memar dan bengkak
Saat kerokan tanpa disadari bisa menyebabkan pembuluh darah kapiler di tubuh, pecah.
Kulit yang selesai dikerok terlihat lebih memar dan juga merah.
Beberapa orang kerap mengalami pembengkakan pada area kulit yang dikerok.
Biasanya, memar dan bengkak ini akan hilang beberapa hari atau minggu.
Lebih berisiko mengalami perdarahan
Sebenarnya kerokan tidak menyebabkan perdarahan.
Akan tetapi jika seseorang yang mengerok memberikan tekanan yang berlebihan ini akan membahayakan kulit.
Nantinya pembuluh darah kapiler akan pecah yang tidak hanya menyebabkan memar, tetapi juga perdarahan minor.
Bisa menularkan penyakit
Saat dikerok biasanya darah mulai muncul di permukaan kulit.
Ini sangat berisiko infeksi menyebab dan menularkan melalui darah.
Penularan penyakit juga lebih berisiko apabila koin atau alat kerokan kotor atau tidak steril.
Semakin membahayakan apabila alat kerokan digunakan lebih dari satu orang.
Mengakibatkan nyeri
Saat dikerok terkadang ada beberapa orang yang merasa tak tahan akan nyeri yang ditimbulkan.
Moms mungkin merasa sakit atau geli saat dikerok.
Jika Moms tidak bisa menahan rasa sakitnya, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk kerokan.