Apakah Vaksin Booster Aman untuk Ibu Hamil? Yuk, Simak Penjelasannya Menurut Para Ahli

By Shannon Leonette, Sabtu, 14 Mei 2022 | 12:07 WIB
Apakah vaksin booster aman untuk ibu hamil? Begini penjelasannya (Nakita.id/David)

Sehingga, mendapatkan vaksin booster sendiri aman dan bisa dilakukan untuk seluruh usia trimester kehamilan.

Bahkan, menurut Heather Masters, MD, asisten profesor bidang obgyn di University of Cincinnati College of Medicine, justru bukan vaksin booster yang seharusnya para ibu hamil khawatirkan, tetapi bahaya jika tidak mendapatkannya.

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan CDC pada akhir 2021, hanya 31% wanita hamil yang divaksin.

“Wanita yang terinfeksi Covid-19 saat hamil akan mengalami peningkatan risiko dimana bayinya menjadi prematur, lalu dipindahkan ke NICU dan bahkan bisa meninggal. Risikonya tidak hanya terjadi ke Anda, tetapi anak Anda juga,” jelas Masters.

Hal ini telah ditunjukkan pada data yang diambil pada Januari 2020 hingga Januari 2022, dimana sebanyak 28.364 ibu hamil harus dirawat intensif di rumah sakit, dan diantaranya sebanyak 270 ibu hamil meninggal dunia.

Selain itu, menurut Cindy Duke, MD, dokter spesialis obgyn bidang endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Nevada Fertility Institute, mendapatkan vaksin booster saat hamil juga akan mengurangi risiko keguguran dan kelahiran prematur akibat COVID-19.

Bahkan, vaksin Covid-19 bisa membentuk antibodi yang bagus pada janin agar tidak terinfeksi virus corona kedepannya, Moms.

Baca Juga: Tidak Hanya Melindungi Moms, Manfaat Vaksin Covid-19 Bagi Ibu Hamil Ternyata Dapat Membentuk Antibodi Bayi yang Akan Lahir

Untuk jenis vaksin booster yang bisa didapatkan ibu hamil, Pfizer dan Moderna adalah rekomendasi terbaik.

Hal ini juga sangat direkomendasikan oleh CDC, Moms.

Selain itu, waktu terbaik untuk mendapatkannya adalah sekitar 5 bulan setelah mendapatkan dua dosis utama sebelumnya.

Kenapa ibu hamil perlu mendapatkan vaksin booster? Agar Moms yang saat ini sedang hamil bisa melawan virus corona, termasuk varian Delta dan Omicron, yang masih saja menyebar.