Nakita.id - Sudah saatnya orangtua di rumah mengetahui manfaat tajin untuk anak 5 tahun.
Ingat, air tajin berbeda dengan air cucian beras, ya, Moms. Air tajin adalah air bekas rebusan beras.
Air tajin bersifat matang dan cenderung aman karena sudah dimasak di atas api sedang.
Melansir dari Kompas, untuk membuat air tajin sebaiknya menggunakan beras yang sudah dicuci, dan bukan air cucian beras yang direbus.
Dengan begitu, air rebusan beras atau air tajin aman untuk dikonsumsi, bahkan untuk anak-anak.
Banyak yang belum memahami mengenai manfaat air tajin untuk anak. Kira-kira apa saja, ya?
1. Mengatasi sembelit
Apakah si Kecil akhir-akhir ini sering mengalami sembelit, Moms? Jika ya, coba berikan tajin untuk mengatasinya.
Banyak yang sudah membuktikan bahwa sembelit yang sering dialami anak di usia prasekolah bisa diatasi menggunakan tajin.
Bagaimana bisa? Salah satu manfaat tajin untuk anak 5 tahun adalah kandungan seratnya.
Melansir dari The Health Site, kandungan serat di dalam air tajin mampu mengatasi berbagai masalah pencernaan anak, termasuk sembelit.
Biasanya, anak usia prasekolah mengalami sembelit disebabkan karena berbagai macam hal, tapi masalah pola makan jadi yang utama.
Misalnya, anak usia 5 tahun biasanya sudah bisa memilih mana makanan yang menurutnya enak dan yang tidak, sayangnya hal ini membuatnya jadi picky suka memilih-milih makanan.
Tak jarang terjadi anak jadi kurang suka sayuran sehingga memengaruhi asupan nutrisinya dan membuatnya jadi mudah mengalami sembelit.
Hal yang sama juga terjadi pada minuman, anak jadi terlalu sering memilih-milih minuman yang manis dan segar.
Padahal konsumsi air putih penting untuk mencegah sembelit.
2. Asupan energi
Siapa yang tidak ingin anak aktif dan berenergi, terutama saat pagi hari?
Hal ini bisa diwujudkan dengan memberikan air tajin untuk anak.
Selain mengatasi sembelit, salah satu manfaat tajin untuk anak 5 tahun adalah kandungan karbohidratnya.
Seperti yang kita ketahui, beras setidaknya mengandung 28 gram karbohidrat di setiap 100 gramnya.
Jumlah yang cukup banyak, bukan? Melansir dari Bumps 'n Baby, kandungan karbohidrat ini penting untuk menjadi sumber tenaga anak.
3. Mencegah kekurangan berat badan
Sudahkah Moms pantau berat badan anak melalui panduan yang diberikan oleh Posyandu?
Bagus jika berat badan anak tergolong ideal, tapi jika mengalami kekurangan berat badan dan dokter menyarankan untuk meningkatkan berat badan anak, Moms bisa mencoba memberikan tajin untuk anak.
Karena kandungan karbohidratnya, asupan kalori anak bisa tercukupi.
Dengan begitu, meningkatkan berat badan anak bisa tetap dengan cara yang aman.
4. Mengatasi kulit kering dan pecah-pecah
Tidak hanya dengan cara dikonsumsi, manfaat tajin untuk anak 5 tahun bisa diberikan juga dengan dijadikan perawatan kulit.
Memang boleh? Malah tajin memiliki manfaat untuk kulit anak yang kering dan pecah-pecah.
Melansir dari Parenting First Cry, tajin bermanfaat untuk mengembalikan kelembapan kulit anak.
Bahkan sangat berguna untuk anak yang sedang mengalami eksim.
Anak yang mengalami eksim biasanya digejalai dengan kulit yang kering dan pecah-pecah.
Seringkali juga digejalai dengan kulit yang kemerahan dan menimbulkan gatal-gatal.
Tapi, perlu diketahui, Moms, jika ingin menggunakan tajin untuk kulit anak sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Setelah itu, silakan Moms gunakan apabila sudah diizinkan.
Bagaimana caranya membuat air tajin untuk anak 5 tahun yang baik dan benar? Simak tahapannya berikut ini:
1. Tuang 2 hingga 3 sendok makan beras ke dalam panci
2. Tuang 100 mililiter air matang ke dalam panci
3. Rebus dengan api sedang hingga warna air berubah menjadi putih
4. Matikan kompor, lalu tuang dan saring air rebusan beras atau tajin ke dalam cangkir
5. Berikan pada anak untuk segera dikonsumsi dalam keadaan hangat
Seberapa sering anak mengonsumsi tajin sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak yang kerap menangani.
Berkonsultasi dengan dokter juga diperlukan untuk mengetahui apakah anak alergi terhadap tajin sedari dini.
Itulah tadi manfaat tajin untuk anak 5 tahun, seberapa banyak dan sering anak boleh mengonsumsi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.