Nakita.id - Raisa Andriana termasuk ibu satu anak yang masih terus berkarir di industri musik Tanah Air.
Penyanyi cantik itu dikaruniai seorang anak yang diberi nama Zalina Raine Wyllie.
Putri pertama Raisa kini sudah berusia 3 tahun.
Salah satu hal yang konsisten dilakukan Raisa Andriana dan Hamish Daud adalah menjaga privasi anaknya.
Selama 3 tahun lebih ini, Raisa dan Hamish tidak pernah sekalipun mengunggah foto wajah anaknya.
Sehingga, publik hingga kini tidak mengetahui wajah Zalina yang sesungguhnya.
Memang Raisa dan Hamish kerap membagikan potret aktivitasnya bersama sang anak.
Namun, wajah anaknya tidak pernah diperlihatkan.
Baik itu ketika sang anak sedang menghadap belakang, atau ketika mengenakan masker.
Seperti yang dilakukan Raisa baru-baru ini ketika mengunggah potret Zalina yang mendampinginya saat berlatih sebelum tampil di atas panggung.
Raisa yang mengenakan setelan warna hitam digandeng oleh Zalina.
Wajah Zalina lagi-lagi tidak terlihat.
Namun, warna rambutnya yang kecoklatan terpampang nyata.
Melalui kolom komentar, warganet banyak yang memuji aksi Raisa dan Hamish.
"Salut disaat yg lain smp bkn press conference tp yaya sm hamish msh ttp konsisten sm privasi nya," tulis akun @madisonstudio.
"Keren kan sampe skarang masih di private muka dedenya," ujar akun @gerimispagii.
"Pertanyaanya ko bisa ya mukanya si dede ga bocor gitu. Kan bisa aja org sekitar ngefotoin tp ga pernah ada tuh di sosmed," beber akun @audia_p.
"Sikap orang2 di sekitar Raisa Hamish juga patut ditiru tuh, tidak mempublikasikan foto anak orang tanpa seijin orangtuanya kalopun ada foto2 paling utk disimpan atau dishare di grup2 mereka aja," ungkap akun @yunputs.
Melansir Parade, para orangtua wajib waspada dengan potensi bahaya berbagi informasi pribadi anak di media sosial.
Menurut psikolog Mayra Mendez, mengunggah foto wajah anak ke media sosial bisa menjadi incaran predator.
"Memposting foto anak Anda di media sosial bisa berisiko memberi tahu mengenai anak Anda ke predator," papar psikolog Mayra Mendez.
Tak bisa dipungkiri, kini banyak predator mencari korbannya melalui media sosial.
"Predator berkeliaran di internet untuk mencari korban. Itu adalah kenyataan yang menyedihkan di dunia saat ini," ujar psikoterapi John Mayer.
Terlebih, mengunggah foto anak di media sosial akan meninggalkan jejak digital.
Baik itu komentar, jumlah suka, reaksi warganet, dan sebagainya.
"Bayangkan bila 10 tahun lagi anak mengetahui foto tersebut beserta reaksi warganet. Ini bisa baik atau buruk," ucapnya.
Selain itu, berbagi informasi pribadi anak ke media sosial juga bisa membuat orang luar mengambil informasi tersebut dan menggunakannya untuk cara yang tidak pantas.