Baca Juga: Mengenal Pola Tidur Bayi, Psikolog Anak Tegaskan Wajar Jika Bayi Baru Lahir Keseringan Tidur
Bukan hanya orang dewasa saja, bayi yang kekurangan tidur juga bisa memicu beragam masalah kesehatan.
dr. Santi Sp. A, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit PMI Bogor menjelaskan kepada tim Nakita, pada Selasa (7/6/2022), bahwa bayi tidak boleh terlalu kurang tidur.
Pasalnya, ketika tidur, tubuh akan memperbaiki sel-sel yang rusak.
Sehingga, saat bayi terpejam, sel-sel ini akan kembali menyesuaikan sesuai dengan tugasnya.
Dengan tidur yang cukup, sel-sel pertumbuhan ini bisa bekerja dengan optimal.
"Karena jika bayi tidur kurang, anak kurang istirahat, badan itu akan memperbaiki sel-sel yang rusak, memperbanyak sel-sel pertumbuhan di saat tidur," ungkap dr. Santi.
Jika pertumbuhan sel ini terganggu, bisa menghambat pertumbuhan fisik bayi.
Sebab, ketika bayi tidur, terjadi pelepasan hormon pertumbuhan dan semuanya tak bisa terpenuhi jika Si Kecil kurang tidur.
Saat siang hari, bayi akan melakukan aktivitas hariannya.
Dengan begitu, semua energi yang mereka miliki bakal terkuras habis saat menjelang malam.
Moms mungkin bisa membayangkan, apa jadinya jika tubuh bayi yang sudah lelah justru tak memiliki jam yang cukup untuk tidur.
Energi yang sudah habis ini tak bisa kembali terisi apabila bayi kurang tidur.
Jika ini terjadi, bisa mengacaukan jam pola tidur bayi untuk ke depannya.
Sehingga bayi tak memiliki waktu yang konsisten untuk beristirahat.
Maka, usahakan agar kebutuhan tidur bayi tercukupi sesuai dengan usianya.
Upayakan agar bayi tidur tepat waktu, nyenyak, dan juga berkualitas.
"Jadi, jika kurang tidur, tentu perubahannya juga tidak akan baik karena terlalu banyak energi yang dipakai dan tak ada pemulihannya," pungkas dr. Santi.