Strategi BKKBN Menurunkan Stunting Salah Satunya Menggencarkan Penggunaan Alat Kontrasepsi

By Shinta Dwi Ayu, Kamis, 23 Juni 2022 | 14:47 WIB
Berikut strategi BKKBN menurunkan stunting di Indonesia yang angkanya masih cukup tinggi. (Nakita.id)

Salah satu penyebab stunting adalah kehamilan yang jaraknya terlalu dekat.

Idealnya, jarak kehamilan adalah dua tahun Moms. Karena jika kurang dari dua tahun akan datangkan efek buruk bagi Moms dan buah hati.

Pemerintah sebenarnya, menyarankan pemberian ASI (Air Susu Ibu) sampai dua tahun Moms.

Pemberian ASI sampai usia dua tahun bisa membuat tumbuh kembang anak menjadi optimal dan terhindar dari stunting.

Nah, ketika Moms hamil lagi padahal usia anak belum dua tahun maka pemberian ASI pun tak akan maksimal.

Kemudian jarak kehamilan yang terlalu dekat juga membuat rahim belum siap.

Maka dari itu salah satu strategi BKKBN menurunkan stunting adalah dengan menggencarkan pemasangan alat kontrasepsi.

Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Kekurangan Gizi Padahal Sudah Diberikan ASI dan MPASI

Selain mengencarkan pemasangan alat kontrasepsi, berikut 2 strategi BKKBN menurunkan stunting:

1. Penanganan Faktor Sensitif

Salah satu cara BKKBN menangani stunting adalah dengan membenahi lingkungan-lingkungan keluarga yang berpotensi mengalami kekurangan gizi kronis.

''Pertama, memberikan suatu penanganan faktor sensitif namanya yaitu lingkungan jadinya keluarga-keluarga yang berisiko tinggi stunting ini lingkungannya harus dibenahi," ungkap Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) Kepala BKKBN dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Senin (6/6/2022).