Strategi BKKBN Menurunkan Stunting Salah Satunya Menggencarkan Penggunaan Alat Kontrasepsi

By Shinta Dwi Ayu, Kamis, 23 Juni 2022 | 14:47 WIB
Berikut strategi BKKBN menurunkan stunting di Indonesia yang angkanya masih cukup tinggi. (Nakita.id)

Kepala BKKBN sekaligus Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)

Misalnya, jambannya harus bersih, rumahnya harus layak huni karena jika tidak layak huni maka mudah sakit seperti TBC karena rumahnya kumuh, lembab, dan gelap.

Karena jamban yang tidak bersih bisa membuat banyak bakteri masuk ke dalam tubuh anak.

"Begitu juga dengan jamban yang tidak bersih maka bisa membuat bakter E coli bertebaran dimana-mana akhirnya sering diare, dan berat badannya turun, tinggi badannya tidak tumbuh, dan akhirnya stunting," sambung dr. Hasto.

Kemudian ketersediaan air bersih yang terbatas juga bisa jadi penyebab anak mengalami stunting Moms.

Baca Juga: Kabar Pelonggaran PSBB Buat Geger, Salah Satu Anggota DPR Justru Tolak Keras Karena Hal Ini, 'Ini Tidak Sesuai Ekspetasi Jokowi'

Karena air yang kurang bersih bisa membuat anak lebi mudah sakit tentunya.

Ketika anak mengalami sakit yang berulang, ditambah lagi asupan gizinya kurang cukup, serta asuhan dari orangtua yang tidak bagus maka bisa sebabkan anak menjadi stunting.

"Sakit yang berulang, gizi yang kurang cukup, asuhan yang tidak bagus, maka itu bisa sebabkan stunting," ucap dr. Hasto.

2. Faktor Spesifik

BKKBN juga melakukan penanganan faktor spesifik Moms. Misalnya, mengatur bagaimana nutrisinya untuk membuat anak dan ibu tidak mudah sakit.

"Kedua, faktor spesifik yakni bagaimana nutrisinya, bagaimana membuat ibu dan bayi tidak sakit-sakitan. Sehingga untuk faktor spesifik ini pemberian makan tambahan, pemberian MPASI, asi ekslusif, imunisasi, dan sebagainya menjadi hal-hal penting," ungkap dr. Hasto.