Cara Memilih Kontrasepsi Untuk Ibu yang Melahirkan Sesar Supaya Tetap Aman dan Nyaman Ketika Berhubungan Intim

By Shinta Dwi Ayu, Kamis, 23 Juni 2022 | 17:02 WIB
Cara memilih kontrasepsi untuk ibu yang melahirkan sesar supaya tidak datangkan bahaya. (Freepik)

Nakita.id - Jangan sembarangan, berikut cara memilih kontrasepsi untuk ibu yang melahirkan sesar.

Cara memilih kontrasepsi untuk ibu yang melahirkan sesar memang bukan perkara yang sepele.

Pasalnya, jika cara memilih kontrasepsi untuk ibu yang melahirkan sesar salah maka akan datangkan dampak buruk.

Secara ketika melahirkan sesar, luka jahitannya pun cenderung lebih menyakitkan.

Proses penyembuhannya juga cenderung lebih lama dibandingkan Moms yang melahirkan normal.

Maka dari itu, pemilihan alat kontrasepsi untuk Moms yang melahirkan sesar tidak boleh sembarangan.

Secara umum, cara memilih alat kontrasepsi yang pertama adalah melihat tujuannya terlebih dahulu.

Apakah Moms ingin menunda kehamilan, menjarakkan kehamilan, atau bahkan karena tidak mau punya anak lagi.

Dari tujuan tersebut baru bisa ditentukan mana jenis kontrasepsi yang cocok untuk digunakan Moms.

Baca Juga: Haruskah Pria Mengonsumsi Pil KB? Begini Penjelasan dari Ahli

Menurut dr. Raymond Surya Tan, SpOG dari RSUD Soe, Timur Tengah Selatan, NTT, menjelaskan ada beberapa cara memilih kontrasepsi yang tepat.

Mulai dari latar belangknya mulai dari personal dan sosial, kemudian tujuan penggunaannya, cara pakainya, tingkat efektivitasnya baik itu kekurangan dan kelebihannya, kemudian efek sampingnya.

Dengan mempertimbangkan itu semua secara otomatis pasti Moms lebih cermat dalam memilih alat kontrasepsi.

Kemudian Moms juga harus melakukan konsultasi ke dokter untuk menentukan jenis KB apa yang tepat.

Untuk ibu yang melaksanakan operasi sesar, dr. Raymon mengingatkan bahwa harus menjarakkan kehamilan minimal 18 bulan.

Tujuannya adalah supaya Moms bisa memberikan ASI selama 2 tahun kepada anak.

Selain itu, supaya proses penyembuhan luka operasi sesar pun benar-bernar berjalan baik.

Serta rahim Moms pun menjadi lebih kuat dan sehat jika hamil kembali nantinya.

"Sehabis operasi sesar Moms disarankan untuk tidak memiliki anak minimal dalam 18 bulan ataupun 2 tahun. Tujuannya adalah supaya Moms bisa memberikan ASI selama dua tahun dan supaya luka penyembuhannya berjalan dengan baik," ungkap dr. Raymond dalam acara Kuliah Whatsapp Nakita dengan tema 'Memilih Kontrasepsi yang Tepat' yang diadakan pada Kamis, (23/5/2022).

Baca Juga: Sudah Pakai KB Suntik 3 Bulan, Haruskah Menggunakan Kondom Lagi Saat Berhubungan Suami Istri? Wajib Simak Agar Tak Salah Kaprah, Begini Penjelasannya dari Bidan

Maka dari itu dr. Raymond juga menyarankan, untuk KB yang cocok bagi ibu yang melahirkan sesar adalah KB yang jangka panjang.

Misalnya spiral, susuk, ataupun IUD yang bisa Moms gunakan.

"KB yang cocok adalah yang jangka panjang. Contohnya, spiral bisa, susuk boleh," tutur dr. Raymond.

Karena jika Moms menggunakan KB pil dikhawatirkan akan lupa meminumnya secara rutin.

Karena Pil KB sendiri harus diminum setiap hari bukan saat berhubungan intim saja Moms.

Jika tidak dimimun secara rutin dikhawatirkan Moms akan mengalami kebobolan.

Kemudian jika Moms merasa tidak ingin punya anak lagi maka alat kontrasepsi yang dianjurkan adalah steril.

Tingkat keberhasilan steril untuk mencegah kehamilan pun sangat tinggi Moms.

"Jika pakai pil takutnya Moms lupa jika lupa maka nanti kebobolan jadinya yang direkomendasikan yang jangka panjang spiral, susuk, ataupun jika sudah tidak ingin memiliki anak maka bisa steril," tutup dr. Raymond.

Baca Juga: Pentingnya Memasang Alat Kontrasepsi Bukan Hanya Dapat Cegah Kehamilan, Ini Kata Ahli