Penyebab Anak Penakut untuk Bersosialisasi Apa Saja, ya? Simak Tips Atasi Anak Susah Berteman dari Psikolog Klinis

By Amallia Putri, Rabu, 29 Juni 2022 | 14:27 WIB
Tekanan sosial jadi salah satu penyebab anak penakut untuk bersosialisasi (Dok. Nakita/Nita Febriani)

Nakita.id - Apa saja yang jadi penyebab anak penakut untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya?

Yuk, ketahui apa saja alasannya dan beberapa tips yang bisa dilakukan dari psikolog klinis.

Siapa yang tidak ingin anak bisa bergaul dengan teman-teman sebayanya?

Anak yang bisa bersosialisasi dan berteman baik di sekolah atau di lingkungan rumah merupakan tanda perkembangan sosial-emosional anak.

Walaupun begitu, mewujudkan hal ini memang seringkali membutuhkan usaha yang lebih.

Sebab, perjalanan dan proses untuk anak bisa bersosialisasi dengan baik tidak melulu mulus-mulus saja.

Menurut Verywell Family, ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa anak jadi takut untuk bersosialisasi dan selalu merasa canggung di sekitar banyak orang, di antaranya:

1. Bertemu orang-orang baru

2. Terpisah dengan teman-teman lamanya

Baca Juga: 5 Kiat Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi Hingga Ide Menarik untuk Melepas Kejenuhan Si Kecil Selama Libur Sekolah di Masa Pandemi Covid-19

3. Konflik dengan temannya

4. Tekanan sosial (peer pressure)

Itulah tadi empat penyebab anak penakut bersosialisasi dengan teman sebayanya, terutama saat di sekolah.

Seperti yang dilansir dari Raising Children, anak yang mengalami kesusahan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman sebayanya digejalai dengan terlalu sering menghindari kerumumunan.

Selain itu, anak juga kurang nyaman saat harus berkelompok dengan teman sebayanya.

Pada intinya, anak akan menghindari kemungkinan untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Lalu, apa yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk mengatasi hal ini?

Tim Nakita.id sudah menghubungi psikolog klinis, Ratih Zulhaqqi, M.Psi untuk bertanya langsung mengenai apa yang harus dilakukan oleh orangtua untuk menghadapi anak yang susah bersosialisasi.

Menurut Ratih, sebenarnya wajar anak mengalami tantangan dalam berteman yang membuatnya enggan untuk berinteraksi, tapi memang ada batas waktunya.

Baca Juga: Jangan Sampai Jadi Ketakutan Berlebihan, Psikolog Sebutkan Pentingnya Komunikasi dan Interaksi Orangtua pada Anak yang Memiliki Alergi

"Orangtua harus melihat batasan wajarnya seberapa lama. Biasanya antara 3 minggu hingga 3 bulan," jelas Ratih Zulhaqqi, saat dihubungi via WhatsApp pada Selasa, (28/6/2022).

Anak memerlukan waktu untuk adjustment atau penyesuaian dengan rentang waktu tersebut.

Seperti yang kita ketahui, kemampuan anak berbeda- beda. Ada juga yang bisa bergaul hanya dalam waktu beberapa hari saja.

Di rentang waktu tersebut menjadi waktu krusial bagi Moms dan Dads untuk menguatkan emosional anak.

Hal yang harus dilakukan adalah memisahkan emosi anak dengan emosi orangtua.

"Orangtua sebaiknya tidak senewen atau tidak memaksa kalau anaknya memang belum bisa (berinteraksi)," jelas Ratih.

Tanyakan pada anak kira-kira apa yang dirasakannya saat bersekolah dan beri pengetahuan lebih mengenai lingkungan barunya.

Kasus yang paling sering terjadi adalah kesulitan untuk dapat teman di sekolah. 

Menurut Ratih, anak perlu diberi pandangan di lingkungan sekolah ada siapa saja dan apa yang bisa ia lakukan di sekolah.

Baca Juga: Jangan Melabeli Anak Penakut Jika Tidak Ingin Anak Mengalami Fobia Sosial

"Ini sering kali terjadi karena anak tidak tahu (seperti apa sekolah) dan tidak terinformasikan dengan baik," jelas Ratih.

Jika anak mengaku bahwa ia mengalami kesulitan dalam berteman, Moms dan Dads bisa mengobrol sejajar mata dengan anak.

Dengan begitu, ia bisa merasa perasaannya divalidasi dan menjadi lebih kuat di kemudian hari.

Haruskah berdiskusi dengan guru?

Saat anak mengalami kesulitan di sekolah, guru atau wali kelas biasanya juga mengamati hal yang sama.

Bahkan tidak jarang Moms tidak tahu dari anak, tapi malah dari guru. Lalu, haruskah berdialog dengan guru untuk mengatasi hal ini?

Berdiskusi mengenai anak di sekolah dengan guru memang diperlukan agar Moms dan Dads bisa memahami perkembangan anak selama ini.

Namun, menurut Ratih Zulhaqqi, Moms dan Dads tak perlu meminta guru memerhatikan anak lebih dibandingkan anak yang lainnya.

"Boleh- boleh aja sih. Tapi, tidak sampai mengintervensi guru. Menurut saya, itu privilege yang tidak perlu dibentuk oleh orangtua," jelas Ratih.

Baca Juga: #LovingNotLabelling Hindari Kalimat Ini untuk Jadikan Anak Mandiri dan Pemberani

Ratih juga mengatakan bahwa sebaiknya anak bisa menjadi berani di kemudian hari karena usahanya sendiri, bukan dibantu oleh guru.

Sebab, dengan seperti itu, nantinya anak bisa lebih mandiri ketika menemukan kesulitan, terutama saat ia harus berinteraksi dengan orang yang baru dikenal.

Dengan cara itulah, Moms dan Dads bisa membiasakan anak untuk mampu memiliki coping jika mengalami tekanan.

Tak hanya itu saja, penting juga untuk melakukan evaluasi dengan anak, kira-kira apa yang sudah dilakukannya hari ini.

"Evaluasi tidak hanya soal hari ini ada PR apa, tapi juga tentang hari ini ia berinteraksi dengan siapa saja," pungkas Ratih.

Apabila anak berhasil berinteraksi dengan teman baru, tak ada salahnya Moms memberikan pujian untuknya.

Itulah tadi beberapa hal yang perlu Moms lakukan saat mengetahui anak mengalami kesulitan dalam bersosialisasi.

Ada berbagai macam penyebab anak penakut untuk berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.

Perlu kesabaran, tetap beri anak pengertian dan jangan buat anak berinteraksi secara terpaksa.

Baca Juga: Anak Moms Penakut ? Begini Cara Mengatasinya Agar Ia lebih Berani