Nakita.id - Permasalahan rumah tangga Sule dan Nathalie Holscher semakin memanas.
Berawal dari curhatan Putri Delina, anak Sule, Nathalie Holscher memutuskan untuk angkat kaki dari rumah megah sang suami.
Selang beberapa waktu, Nathalie Holscher kemudian melayangkan gugatan cerai kepada Sule.
Sidang cerai pertama Sule dan Nathalie pun akan digelar pada 20 Juli 2022 besok.
Ketika berita Nathalie mengajukan gugatan cerai, publik pun langsung meyambangi akun Instagram Putri Delina.
Mereka menghujat anak perempuan Sule ini karena dituding sebagai penyebab Nathalie Holscher minta cerai.
Namun, Putri Delina seolah tidak bergeming menerima berbagai caci dan makian netizen.
Kini, seorang psikolog blak-blakan membongkar karakter asli adik kandung Rizky Febian ini.
Melansir dari kanal Youtube 'Intens Investigasi' yang tayang Jumat (8/7/2022) kemarin, Psikolog Joice Manurung memberikan peniliannya terkait kepribadian Putri Delina.
Ia berujar kalau masalah antara Nathalie Holscher dan Putri Delina ini hanya bisa dipahami oleh mereka sendiri.
"Kalau kita melihat dari perspektif individual ya, hal ini memang sesuatu yang kompleks yang hanya dipahami oleh yang bersangkutan," buka Joice.
Yang dimaksud adalah sejauh mana hubungan Putri Delina dan Natahlie Holscher sebagai ibu dan anak sambung.
"Kualitas komunikasinya, kenyamanan pribadinya," sambung Joice.
Joice Manurung mengungkap kalau masyarakat luas tidak bisa menghakimi Putri Delina yang bicara soal perasaannya.
Pasalnya, ucapan tersebut berdasarkan pengalaman hidup Putri Delina sendiri.
"Kita nggak bisa judgement apa yang membuat dia seperti itu."
"Namun kalau kita bisa menelusuri bagaimana peristiwa-peristiwa hidup yang dialami," katanya.
Joice berujar kalau hubungan Putri Delina dengan mendiang ibunya juga mengambil peran besar atas sikap anak Sule tersebut.
Apalagi, Putri mengatakan kalau hanya Lina Jubaedah-lah yang memahami dirinya.
"Pengalaman hidup dengan ibu kandungnya kan harmonis, penuh cinta, dengan umur yang tidak terlalu panjang," jelas Joice.
Ia pun memahami sikap Putri yang ditinggalkan oleh sang ibu di usia yang masih sangat muda.
"Belum usia dewasa sekali dia udah ditinggal oleh ibunya. Jadi bisa dibayangkan sosok ibu kandung ini jadi role model sepertinya untuk Putri."
"Tidak ada yang salah dengan harapan ini karena setiap orang pasti harus memiliki harapan," ujanya.
Meski demikian, Joice berujar kalau sikap Putri yang terus memegang kenangan dan harapan tentang sosok ibu yang ideal justru bisa menjadi beban.
"Namun, ketika yang bersangkutan merasa sulit beradaptasi dengan kenyataan, jadi masalah baru buat dirinya."
"Mungkin buat orang lain bisa tidak peduli, tapi buat dirinya ini akan terus jadi beban," tukasnya.