Gondongan Pada Anak: Penyebab dan Cara Mengobatinya, Serta Tindakan Pencegahan yang Dapat Dilakukan

By Syifa Amalia, Jumat, 15 Juli 2022 | 15:00 WIB
Mengenal gondongan pada anak : penyebab dan cara mengobatinya supaya kondisi anak segera membaik. (Nakita.id/Adel)

Nakita.id – Moms, saatnya untuk mengetahui gondongan pada anak: penyebab dan cara mengobatinya.

Penyakit gondongan merupakan salah satu jenis penyakit yang menular setelah melakukan kontak fisik dengan orang yang telah terinfeksi.

Namun sebenarnya apa sih ya penyakit gondongan itu?

Gondongan atau dikenal juga Mumps terjadi karena adanya peradangan pada kelenjar air liur yang disebut dengan kelenjar parotis.

Letak kelenjar ini berada di sekitar telinga lebih tepatnya di atas rahang yang berjumlah dua, kanan dan diri.

Adapun penyebab gondongan dijelaskan oleh dr. William Jayadi Iskandar, Sp.A, Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah.

“Penyebabnya itu mayoritas adalah virus terutama yang sering disebut dengan Mumps virus atau Paramyxovirus,” tutur dr. William saat wawancara bersama Nakita pada Rabu (13/7/2022).

Ketika berbicara soal gondongan, tanda yang paling terlihat yakni adanya pembengkakan pada kelenjar parotis.

Namun sebenarnya gejala-gejala gondongan pada anak selain adanya pembengkakan ada pula ketidaknyamanan lainnya.

Baca Juga: Obat Alami Anak Gondongan, Perawatan yang Dapat Dilakukan di Rumah Untuk Meredakan Gejala yang Muncul

“Tanda yang spesifiknya adalah kelenjar gondongannya ini atau kelenjar parotisnya ini adalah ukurannya membesar,” jelas dr. William.

“Selain itu juga bisa diawali atau disertai dengan tanda-tanda demam, atau misalnya tidak enak badan, nyeri, kadang-kadang liurnya juga mungkin produksinya terganggu, dan sebagainya,” sambungnya.

dr. William Jayadi Iskandar, Sp.A Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah menjelaskan gondongan pada anak : penyebab dan cara mengobatinya.

Diungkap juga oleh dr. William bahwa gejala yang paling sering adalah demam ringan yang terjadi selama satu sampai dua hari.

Setelah itu baru diikuti pembesaran dari kelenjar parotisnya. Bisa salah satu sisi saja, namun yang kerap terjadi adalah kedua kelenjar air liur tersebut ikut terkena.

Untungnya, mayoritas dari penyakit ini bersifat swasirna artinya mereka dapat sembuh dengan sendirinya. Biasanya waktu penyembuhan untuk gondongan pada anak sekitar 5-10 hari.

Asalkan diikuti dengan asupan makanan yang bagus, istirahat yang cukup, infeksi yang terjadi mampu dikalahkan oleh sistem imun tubuh.

Nah, lantas bagaimana cara mengobati gondongan pada anak yang bisa Moms lakukan di rumah?

Mengenai perawatan yang bisa dilakukan sendiri bisa melakukan kompres untuk meredakan pembengkakan yang seringkali menyebabkan rasa nyeri.

Baca Juga: Mengobati Gondongan Pada Anak Bukan Pakai Blau, Begini Cara Meredakan Gejalanya dengan Perawatan Rumahan

“Mungkin nanti bisa dipertimbangkan kompres hangat. Pakai handuk, kemudian handuknya ditaruh di kompres sekitar kurang lebih 10-15 menit,” saran dr. William.

“Bisa dilakukan beberapa kali sehari untuk membantu mengurangi nyeri ataupun mengurangi gondongan pada kelenjar parotis tadi,” lanjutnya.

Meski bisa sembuh dengan sendiri, Moms perlu segera membawanya ke dokter ketika demam tidak kunjung turun, kesulitan makan, maupun mengalami nyeri.

Risiko komplikasi yang bisa terjadi pada angka yang kecil antara lain pembengkakan kelenjar testis dan indung telur, infeksi pada otak dan bisa juga menimbulkan gangguan pendengaran.

Mengenai gondongan pada anak, dr. William menyatakan bahwa kini sudah ada vaksin yang bisa diberikan sebagai bentuk pencegahan supaya tidak terjadi.

“Untuk vaksin Mumps itu tidak ada vaksin yang tunggal ya jadi dia bersama dengan vaksin campak dan rubella,” ungkap dr. William.

Vaksin ini dinamakan vaksin MMR atau Measles Mumps Rubella. Adanya vaksin ini bisa mencegah campak, gondongan dan rubella.

“Jadi itu bisa diberikan pada anak mulai dari usia satu tahun sebanyak dua kali dengan jarak intervalnya 6 bulan,” terang dr. William.

Untuk itu, dr. William berpesan bahwa jika anak belum divaksin MMR maka segeralah mendapatkan vaksin ini supaya tidak mengalami Mumps. Ia juga menegaskan bahwa vaksin MMR dapat menyebabkan autis yang sempat ramai beberapa tahun lalu ini terbukti tidaklah benar.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Imunisasi dan Vaksinasi yang Penting Didapat Anak, Ketahui Manfaat dan Efek Samping dari Vaksin MMR Pada Si Kecil