Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli, Wajib Lakukan Cara Pencegahan Hepatitis Sesuai dengan Jenisnya

By Syifa Amalia, Rabu, 27 Juli 2022 | 09:59 WIB
Cara pencegahan hepatitis sesuai dengan jenisnya untuk meningkatkan kesadaran pada Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli (Nakita.id/David)

Nakita.id – Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli merupakan momentum yang penting utamanya di dunia medis.

Setiap orang ketika mendengar Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli pasti tertuju pada penyakit hepatitis.

Ya, Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli memang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada penyakit ini.

Penyakit hepatitis sudah cukup diketahui secara luas.

Pada kebanyakan kasus, hepatitis disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang organ hati.

Meski demikian, pada jenis yang lain penyakit ini dapat disebabkan pula oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, obat-obatan, atau masalah sistem kekebalan tubuh.

Selama ini, Moms mungkin mengetahui bahwa jenis hepatitis antara lain hepatitis A, B, C, D, dan E.

Adapun yang kerap ditemukan adalah hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C.

Masing-masing jenis hepatitis ini memiliki cara pencegahan yang berbeda lantaran memiliki cara penularannya sendiri. Yuk, simak uraiannya berikut ini.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Hepatitis pada Bayi Baru Lahir yang Bisa Mengancam Nyawa Ini, dari Gejalanya hingga Cara Mengobatinya

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah berbagai cara pencegahan penyakit hepatitis sesuai dengan jenisnya.

Hepatitis A

Orang biasanya mendapatkan hepatitis A dengan melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi dari makanan atau minuman yang disiapkan oleh seseorang yang terinfeksi.

Dilansir dari San Fransico Departmen of Public Health, setelah virus masuk ke dalam tubuh, ada masa inkubasi yang berlangsung 2 sampai 7 minggu sampai penyakit dimulai.

Cara untuk penyegahan supaya tidak terkena penyakit ini adalah mendapatkan vaksin hepatitis A, menjaga kebersihan dan sanitasi, memasak makanan sampai benar-benar matang.

Hepatitis B

Virus hepatitis B ditemukan dalam darah orang dengan infeksi HBV. Ia masuk ke dalam tubuh melalui kontak darah-ke-darah.

Di banyak bagian dunia, virus hepatitis B menginfeksi lebih dari 8% populasi. Wanita yang terinfeksi HBV menularkan infeksi ke bayi mereka selama proses kelahiran.

Orang juga bisa tertular hepatitis B melalui kontak seksual, dengan berbagi jarum suntik yang tidak sengaja terkontaminasi atau dari peralatan medis, akupunktur, tindik, atau tato yang tidak disterilkan dengan benar.

Baca Juga: Ciri-ciri Gatal karena Hepatitis C Akibat Iritasi yang Bisa Mempengaruhi Kesehatan Kulit

Cara mencegah supaya tidak terkena hepatitis B adalah dengan melakukan vaksin.

Dilansir dari Mayo Clinic, dalam waktu 12 jam setelah lahir, bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis B perlu menerima pengobatan dengan antibodi hepatitis B dan vaksin hepatitis B.

Hal ini dapat mencegah penularan hepatitis B dari ibu ke bayinya. Selain itu, juga selalu menerapkan kebiasaan sehat seperti tidak berbagi barang-barang pribadi.

Hepatitis C

Seorang wanita yang terinfeksi HCV dapat menularkan infeksi ke bayinya selama kelahiran.

Orang-orang yang berisiko terinfeksi diantaranya orang pekerja perawatan kesehatan yang mungkin memiliki kontak dengan darah atau orang yang memiliki kontak seksual dengan pasangan terinfeksi.

Tidak seperti hepatitis sebelumnya, sayangnya tidak ada vaksin untuk mencegah hepatitis C.

Untuk mengurangi risiko terkena hepatitis C, bisa dengan menghindari berbagi barang perawatan pribadi yang mungkin terkena darah seperti pisau cukur, sikat gigi atau gunting kuku.

Untuk menghindari penyebaran dari kontak seksual, gunakan kondom lateks dengan benar untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual, termasuk hepatitis C.

Baca Juga: Waspadai Hepatitis Akut Misterius yang Rentan Menyerang Anak-anak! Dokter Sebutkan Metode Penularannya Lewat Apa Saja