Cara Mengatasi Bayi yang Sudah Kenyang Tapi Masih Ingin Menyusu! Waspadai Terjadinya Overfeeding atau Kelebihan Makan dan Minum Susu

By Kintan Nabila, Minggu, 17 Juli 2022 | 19:35 WIB
Overfeeding pada bayi (Nakita.id)

Nakita.id - Saat memberi makan dan menyusui anak yang masih bayi, tentunya Moms harus berhati-hati.

Jangan sampai kita kelebihan memberi makan karena ingin anak gemuk dan sehat.

Padahal kelebihan makan dan minum susu atau istilahnya overfeeding pada bayi tidak bagus untuk tubuhnya yang masih kecil.

Untuk itu, Moms harus jeli memperhatikan kapan anak mulai menunjukkan tanda-tanda kenyang.

Segeralah berhenti apabila anak memang sudah tidak mau minum susu atau makan lagi.

Namun, ada juga loh beberapa anak yang justru masih ingin minum susu meskipun ia sudah kenyang.

dr. Natia Anjarsari Widyati, Sp.A, dokter spesialis anak dari Brawijaya Hospital Antasari menjelaskan bagaimana cara mengatasinya.

"Itu biasanya kita sebut dengan cluster feeding, seringkali terjadi pada awal bayi lahir," Katanya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Rabu (12/7/2022).

"Karena ASI-nya masih sedikit keluarnya, jadi bayi punya keinginan untuk lebih sering menyusu," lanjutnya.

Baca Juga: Inilah 5 Tanda Overfeeding atau Terlalu Banyak Makan pada Bayi

Namun Moms jangan khawatir, dr. Natia mengatakan bahwa kondisi cluster feeding ini hanya berlangsung sementara.

"Seiring waktu, semakin ia besar anak mulai bisa mengatur durasi menyusuinya dan juga frekuensi menyusuinya," katanya.

Lantas berapa durasi dan frekuensi menyusui yang ideal supaya tidak terjadi overfeeding pada bayi?

dr. Natia Anjarsari Widyati, Sp.A, dokter spesialis anak dari Brawijaya Hospital Antasari

"Pada bayi dibawah usia 6 bulan, minimal dia menyusu sebanyak 8 kali," kata dr. Natia.

"Yaitu jaraknya kurang lebih per 3 jam, kalau lebih sering tidak masalah," lanjutnya.

Untuk cluster feeding sendiri, seringkali terjadi pada fase growth spurt atau pacu tumbuh.

"Pada fase tersebut bayi membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dari sebelumnya," kata dr. Natia.

"Tapi tidak semua bayi menunjukkan tandanya, ada yang minumnya biasa saja ada yang lebih ekstrem," lanjutnya.

Baca Juga: Waspada Bila Bayi Overfeeding atau Terlalu Banyak Makan, Berpotensi Sebabkan Penyakit Kronis

dr. Natia sendiri menceritakan pengalaman anaknya yang sempat berada pada fase cluster feeding.

"Anak saya menyusu dari subuh sampai magrib itu nonstop, tapi di malam hari lebih banyak tidur," katanya.

"Jadi setiap ibu mungkin punya pengalaman masing-masing terkait kondisi ini," ujar dia.

Terkait bagaimana cara mengatasinya, Moms tidak perlu melarang Si Kecil untuk menyusu.

Hal ini hanya akan membuatnya rewel dan menangis seharian.

Tetap berikan asi, asal tidak melebihi ketentuan yang sudah dianjurkan tadi.

Bayi bileh diberi susu maksimal sebanyak 8 kali sehari.

Berikan dengan jarak kurang lebih per 3 jam setiap menyusui.

Seiring waktu, Si Kecil mulai bisa mengatur sendiri durasi dan frekuensi menyusui sesuai kebutuhannya.

Baca Juga: Kenali Tanda Overfeeding atau Terlalu Banyak Makan pada Bayi