Nakita.id - Apakah Moms pernah mendengar mengenai mitos ibu hamil harus mandi saat gerhana bulan?
Mitos ibu hamil harus mandi saat gerhana bulan adalah salah satu yang kerap dibahas dan menjadi banyak pertanyaan.
Sebenarnya bukan hanya mitos ibu hamil harus mandi saat gerhana bulan, tapi masih banyak mitos gerhana yang berhubungan dengan ibu hamil.
Gerhana bulan adalah sebuah peristiwa alam di mana matahari, bulan dan bumi berada di satu garis sejajar.
Kondisi ini akan membuat bulan tertutup bayangan bumi yang bisa disaksikan dari sejumlah wilayah.
Namun, peristiwa alam ini kerap dikaitkan dengan sejumlah legenda atau mitos.
Salah satunya kaitan gerhana bulan dengan ibu hamil.
Ya, ada mitos mengatakan kalau ibu hamil diwajibkan mandi saat gerhana bulan terjadi.
Lantas, bagaimana penjelasan mengenai hal ini?
Mitos ibu hamil harus mandi saat gerhana bulan dikaitkan dengan penyakit yang bisa dialami oleh si Kecil.
Jika ibu hamil tidak mandi saat gerhana bulan, dikhawatirkan anak akan mengalami sakit kulit.
Namun, klaim tersebut hingga sekarang masih belum bisa dibuktikan secara ilmiah.
Dengan kata lain, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa ibu hamil tidak mandi saat gerhana bulan bisa membuat bayi lahir dengan penyakit kulit.
Terkait hal ini, ada juga pandangan dari ajaran Islam mengenai mitos ibu hamil.
Buya Yahya dalam sebuah ceramahnya di tahun 2021 dengan tegas melarang ibu hamil percaya mitos kehamilan.
Termasuk mandi saat gerhana bulan.
“Nggak boleh percaya seperti itu,” jelas Buya Yahya dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Lebih jauh, Buya Yahya menjelaskan tentang apa yang harus dilakukan ketika gerhana bulan terjadi.
"Salatlah. Kalau Anda menemukan gerhana, maka salat gerhana."
"Salat gerhana itu bisa salat gerhana dengan 4 rukuk yang panjang dengan ayat yang panjang di masjid," kata Buya Yahya.
Kalau pun tidak bisa melaksanakan salat jamaah, sholat gerhana bisa dilakukan sendiri
"Kalau pun tidak, Anda seperti salat biasa saja, seperti salat subuh, salat dua rakaat. Kalau Anda tidak bisa jamaah, dua rakaat saja niatkan salat khusuf, selesai. Memang utamanya 2 kali rukuk kan, kalau Anda ribet cukup dua rakaat," jelas Buya Yahya melanjutkan.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah."
"Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang."
"Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).