Nakita.id – Baru-baru ini tumor testis menjadi penyakit yang paling banyak dicari oleh orang-orang.
Terutama setelah adanya kabar yang beredar mengenai Sebastian Haller, striker baru Borussia Dortmund yang mengidap tumor testis.
Pemain berusia 28 tahun itu kini menjalani pengobatan agar bisa kembali pulih dari tumor testis yang dideritanya.
Sebelum mendapatkan hasil dari pemeriksaan, rupanya Haller telah mengeluh kurang enak badan setelah latihan Senin pagi.
Publik lantas bertanya-tanya apa sebenarnya penyakit tumor testis yang menyerang pria?
Testis sendiri merupakan bagian pada alat reproduksi pria yang menghasilkan hormon seperti testosteron dan sel sperma.
Tumor testis dapat terbentuk ketika sel-sel ganas membelah secara tidak normal di jaringan pada satu atau kedua testis.
Dilansir dari Cleveland Clinic, kanker testis berkembang ketika sel berkembang biak lebih cepat dari biasanya, akhirnya membentuk benjolan atau tumor.
Sel-sel yang menjadi kanker testis biasanya adalah sel-sel germinal.
Baca Juga: 4 Metode Pemeriksaan Dini Kanker Testis yang Bisa Dilakukan Secara Mandiri
Meskpun dapat mempengaruhi pria atau anak laki-laki pada usia berapa pun, tapi paling sering ditemukan pada pria usia 15 hingga 35 tahun.
Penyebab tumor testis tidak diketahui secara pasti, namun beberapa faktor berikut ini diketahui meningkatkan risiko pria terkena kanker testis.
Testis tidak turun (cryptorchidism)
Biasanya, testis turun dari perut ke dalam skrotum sebelum lahir. Risiko kanker testis meningkat pada testis yang belum turun. Risiko ini tidak berubah bahkan jika ini diperbaiki dengan operasi.
Kelainan bawaan
Pria yang lahir dengan kelainan yang melibatkan penis, testis, atau ginjal, serta mereka yang memiliki hernia di daerah selangkangan, mungkin berisiko lebih tinggi.
Riwayat keluarga
Apabila memiliki saudara laki-laki atau ayah yang menderita kanker testis akan meningkatkan risiko menderita penyakit serupa.
Sekaligus pria yang didiagnosis menderita kanker di satu testis memiliki peningkatan risiko terkena penyakit di testis lainnya.
Baca Juga: Sering Dilakukan Orang Indonesia, Memangku Laptop Ternyata Bisa Bikin Pria Mandul
Sementara itu menurut Saint John’s Cancer Institute, setidaknya terdapat 8 gejala awal yang dapat mengindikasikan tumor testis sudah berkembang dalam tubuh.
1. Ditemukan benjolan yang tidak nyeri atau bengkak pada kedua testis. Jika ditemukan lebih awal, tumor testis dapat seukuran kacang polong dan bisa tumbuh jauh lebih besar.
2. Nyeri, ketidaknyamanan, atau mati rasa pada testis atau skrotum, dengan atau tanpa pembengkakan.
3. Perasaan berat di skrotum.
4. Sakit di perut bagian bawah atau selangkangan
5. Penumpukan cairan secara tiba-tiba di skrotum
6. Meski jarang, beberapa tumor testis membuat hormon yang menyebabkan nyeri payudara atau pertumbuhan jaringan payudara.
7. Nyeri punggung bawah, sesak napas, nyeri dada, dan dahak atau dahak berdarah bisa menjadi gejala kanker testis stadium lanjut.
8. Pembengkakan pada salah satu atau kedua kaki atau sesak napas akibat penggumpakan darah dapat menjadi gejala kanker testis.