Frekuensi BAB Bayi 1 Bulan Bisa Terjadi Lebih Sering Apabila Moms Memberikan Si Kecil Asupan ASI yang Cukup

By Geralda Talitha, Sabtu, 23 Juli 2022 | 11:30 WIB
Frekuensi BAB bayi 1 bulan dalam sehari terjadi sebanyak 1 sampai 2 kali dalam sehari (Nakita.id/Naura)

Nakita.id - Frekuensi BAB bayi 1 bulan ternyata bisa terjadi sebanyak ini dalam satu hari!

Frekuensi BAB bayi 1 bulan wajib diketahui para orangtua yang baru dikaruniai buah hati.

Sebab, dengan memperhatikan frekuensi BAB bayi 1 bulan, Moms juga bisa mengetahui kondisi kesehatan Si Kecil.

Moms juga bisa menilai apakah Si Kecil mendapatkan asupan ASI yang cukup atau tidak dengan cara melihat apakah frekuensi BAB nya sudah sesuai dengan umurnya. 

Apabila pada popok Si Kecil, tak ditemukan banyak BAB, Moms bisa bernapas lega.

Meski demikian, tak menutup kemungkinan apabila Moms bingung apakah frekeunsi BAB Si Kecil sudah normal atau belum pada usianya.

Hal itu wajar saja terjadi, apabila ini adalah pertama kalinya Moms mengurus bayi.

Dilansir dari Very Well Family, frekuensi BAB bayi yang baru lahir sangatlah bervariasi. 

Kebanyakan bayi berusia 1 bulan, biasanya memiliki frekuensi BAB sebanyak satu hingga dua kali dalam sehari. 

 Baca Juga: Frekuensi BAB Bayi 9 Bulan Terjadi Terlalu Sering? Biasanya Disebabkan oleh 6 Hal Ini, Moms!

Namun, hal itu tidak selalu dirasakan semua bayi 1 bulan ya, Moms.

Pada minggu pertama kehidupannya, bayi yang mendapatkan ASI pasti akan lebih sering mengeluarkan kotoran setelah menyusui.

Namun, kondisi tersebut tak berlaku apabila Si Kecil diberi susu formula.

Sebab, bayi yang di 1 bulan pertama lebih banyak diberikan susu formula biasanya frekuensi BAB nya akan lebih sedikit daripada bayi yang minum ASI.

Meski ada perbedaan, kedua kondisi tersebut masih normal kok, Moms.

Tak hanya frekuensinya, Moms juga harus mengetahui jenis kotoran yang akan dilakukan Si Kecil di 1 bulan pertama kehidupannya.

Melansir Very Well Family, jenis kotoran yang dikeluarkan bayi biasanya disebut dengan mekonium.

Mekonium sendiri biasanya akan berwarna hitam atau hijau tua dan terlihat sedikit seperti tar.

Teksturnya yang tebal dan lengket, membuat jenis kotoran ini terkadang sulit dibersihkan dari pantat bayi.

 Baca Juga: Frekuensi BAB Bayi 8 Bulan Apabila Terlalu Sering Bisa Pertanda Diare, Begini Cara Penanganannya yang Bisa Dilakukan di Rumah

Sebab, kotoran mekonium ini biasanya akan bertahan selama 24 hingga 48 jam.

Untuk mengeluarkan kotoran mekonium tersebut, maka Moms bisa membantunya dengan proses menyusui.

Kotoran tersebut juga bisa dikeluarkan, apabila Si Kecil diberi susu formula.

Antara hari ketiga dan keenam di sebulan pertama kehidupannya, mekonium hitam yang kental akan mulai berubah menjadi tinja transisi yang lebih encer dan biasanya berwarna coklat, kehijauan atau kuning kehijauan.

Sebenarnya apa ya yang dimaksud dengan kotoran transisi?

Melansir Very Well Family, kotoran transisi merupakan kombinasi dari mekonium dan fase kotoran berikutnya yang disebut dengan tinja susu. 

Warna kotoran bayi bisa berbeda, apabila Moms memberinya ASI eksklusif.

Apabila asupan ASI Si Kecil cukup, maka biasanya warna BAB bayi akan berwarna kuning keemasan.

Sementara, bila Moms memberi Si Kecil susu formula, maka biasanya Si Kecil akan lebih sering BAB dan memiliki bau yang menyengat. 

 Baca Juga: Frekuensi BAB Bayi 7 Bulan Biasanya Akan Terjadi Lebih Sering, Hingga Bisa Membuat Si Kecil Mengalami Kondisi Ini