Cara Jitu Menabung dengan Metode 50 30 20, Begini Tips Mengelola Penghasilan Supaya Tidak Hanya Numpang Lewat di Dompet

By Syifa Amalia, Senin, 8 Agustus 2022 | 10:45 WIB
Simak cara jitu menabung dengan metode 50 30 20 dengan mengelompokkan ke dalam tiga kategori (Nakita.id/Karmita)

Nakita.id – Pernahkah Moms menerapkan cara jitu menabung dengan metode 50 30 20?

Cara jitu menabung dengan metode 50 30 20 menjadi salah satu panduan yang dipakai oleh banyak orang untuk membantu mengelola penghasilan mereka.

Jika Moms merasa kesulitan mengontrol pengeluaran, maka saatnya coba terapkan cara jitu menabung dengan metode 50 30 30.

Hampir semua orang yang bekerja banyak yang menantikan hari gajian akan tiba yang bisa tiba di akhir bulan.

Sayangnya, ketika yang dinanti datang, kerap kali dibuat kesal lantaran gaji tersebut hanya ‘numpang lewat’ di kantong setelah itu tidak ada sisa sama sekali.

Akibatnya, sewaktu-waktu ada kebutuhan darurat, Moms kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Baik yang memiliki penghasilan besar maupun kecil sangat penting untuk pintar mengelola keuangan, termasuk menyisihkannya untuk menabung.

Kendati demikian, bukan berarti harus pelit terhadap diri sendiri, namun semua hal itu harus diatur jumlahnya.

Nah, jika Moms bingung bagaimana cara mulainya, mungkin saatnya untuk coba menabung dengan metode 50 30 20.

Baca Juga: Ayah dapat Berperan Sama Mengajari Anak Tentang Ilmu Finansial dan Kebiasaan Menabung Sejak Kecil

Apa itu cara jitu menabung dengan metode 50 30 20?

Metode menabung 50 30 20 merupakan cara mengalokasikan anggaran menurut tiga kategori. Di antaranya: kebutuhan, keinginan, dan investasi atau tabungan.

Aturan ini membantu Moms membangun memanajemen anggaran finansial yang sehat. Berikut ini adalah rinciannya masing-masing.

1. 50 persen kebutuhan

Sebanyak 50 persen dari penghasilan bulanan perlu Moms gunakan untuk memenuhi kebutuhan bulanan.

Kebutuhan adalah tagihan-tagihan yang mutlak harus dibayar dan merupakan hal-hal yang diperlukan untuk bertahan hidup.

Misalnya,untuk membayar sewa atau hipotek, pembayaran mobil, bahan makanan, asuransi, perawatan kesehatan, pembayaran utang minimum, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Setengah dari penghasilan seharusnya adalah semua yang dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan dan kewajiban.

Jika dirasa kebutuhan menghabiskan lebih dari yang dianggarkan, mungkin Moms harus mengurangi keinginan atau mencoba mengurangi gaya hidup.

Baca Juga: Tips Nabung Gaji UMR Agar Uang Tidak Habis di Awal, Begini Langkahnya Menurut Perencana Keuangan

2. 30 persen untuk keinginan

Setelah kebutuhan selesai dianggarkan, saatnya Moms bisa mengalokasikan 30 persen untuk memenuhi keinginan.

Keinginan adalah semua apa yang dinginkan tetapi sebenarnya tidak dibutuhkan untuk bertahan hidup. Sifatnya hanya untuk membuat hidup lebih menyenangkan dan menghibur.

Mereka mungkin termasuk: hobi, liburan, pergi ke tempat yang diinginkan, atau sekadar untuk membayar layanan digital dan streaming untuk nonton film.

Keinginan termasuk untuk mencakup meningkatkan apa yang selama ini dimiliki, seperti memilih makanan yang lebih mahal, meng-upgrade handphone, mobil, dan semacamnya.

3. 20 persen untuk tabungan atau investasi

Terakhir, cobalah untuk mengalokasikan 20% dari pendapatan bersih untuk tabungan dan investasi.

Kategori ini termasuk tabungan likuid seperti dana darurat; tabungan pensiun, dan investasi lainnya seperti rekening perantara. Setidaknya Moms harus memiliki setidaknya tiga bulan tabungan darurat di tangan jika nanti kehilangan pekerjaan atau peristiwa tak terduga terjadi.

Baca Juga: Ini Dia Tipsnya Agar Keuangan Kita Tetap Sehat Tanpa Harus Download Aplikasi Pinjol