Penyebab Gigi Anak Rusak dan Cara Mencegahnya, Bolehkah Berikan Susu di Malam Hari?

By David Togatorop, Rabu, 24 Agustus 2022 | 05:05 WIB
Ketahui penyebab gigi anak rusak dan cara mengatasinya. (Nakita.id/Adel)

Nakita.id - Gigi rusak bisa terjadi pada masa pertumbuhan anak.

Terutama pada gigi susu yang mudah tanggal.

Memang, gigi susu akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen.

Walau begitu, gigi susu tetap harus dirawat. Sebab, kerusakan pada gigi susu berakibat buruk pada gigi permanen.

Umumnya gigi pertama muncul saat anak usia 6 bulan. Ada yang lebih cepat, sekitar umur 4 bulan, ada pula yang baru muncul saat menginjak usia 15 bulan.

Pertumbuhan gigi susu akan berhenti saat anak usia 3 tahun. Jumlahnya 20 gigi.

Selanjutnya, satu per satu akan tanggal dan digantikan gigi permanen, mulai usia 5-6 tahun dan berakhir sampai usia 12-13 tahun.

Gigi permanen berjumlah 32 buah. Yang terakhir muncul adalah gigi bungsu di usia 19 tahun.

Penyebab kerusakan gigi pada anak

Kerusakan gigi terjadi terutama karena perawatan yang tak tepat serta makanan mengandung gula dan tepung.

Dalam waktu tak lebih dari sehari, gula dan tepung yang tersisa pada gigi bisa mengakibatkan lubang pada gigi.

Sebab lain, kebiasaan orang tua memberikan susu di waktu malam dan kebiasaan anak yang suka mengemut makanan.

Baca Juga: Ciri-ciri Bayi Alami Erupsi Gigi Perlu Diketahui Orangtua, Salah Satunya Bayi Mudah Tersinggung

Mencegah gigi anak rusak

Dengan mengetahui penyebabnya, kita bisa mencegah kerusakan gigi pada anak. Jadi, lakukan perawatan sejak dini.

Biasakan anak minum air putih seusai makan. Untuk yang lebih besar, ajari berkumur dengan air tersebut.

Sikatlah gigi bayi dengan sikat gigi khusus bayi, minimal sekali sehari dan tak perlu pakai pasta gigi.

Untuk mencegah karies gigi, hindari memberi susu botol sambil anak tertidur dan jangan memberi tambahan gula pada susu formula.

Setelah si kecil umur setahun, ajari ia menyikat gigi. Tanamkan kebiasaan menyikat gigi, minimal 2 kali sehari, sesudah sarapan dan menjelang tidur malam.

Awali dengan sikat tanpa pasta, lalu sedikit demi sedikit beri pasta gigi dengan berbagai rasa yang disukai anak.

Perhatikan makanan yang dikonsumsi anak, jangan beri banyak-banyak makanan manis dan ajarkan anak membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan tersebut.

Jangan memberikan susu di waktu malam tapi biasakan memberi air putih.

Juga, hentikan kebiasaan anak yang suka mengemut makanan. Lebih baik cari penyebab mengemutnya, apakah memang karena ia sakit gigi hingga tak bisa mengunyah ataukah karena kurangnya perhatian orang tua.

Bila anak mengemut makanannya, kita sebaiknya mengeluarkan kembali makanan itu dari mulut anak.

Tak kalah penting, periksakan gigi anak secara rutin, minimal 6 bulan sekali, ke dokter gigi. Idealnya, dimulai pada usia 2 tahun, kecuali jika ada masalah serius di usia sebelum itu. (Sumber: Tabloid Nakita)

Baca Juga: Dads Bisa Berperan Sama Meringankan Rasa Sakit yang Dialami Si Kecil saat Tumbuh Gigi dengan 4 Cara Ini!