Nakita.id - Saat anak sudah bergerak aktif, dia akan sering bermain di luar ruangan.
Saat bermain di luar anak bisa saja terkena telur cacing hingga cacingan dan orangtua harus tahu cara menghindari dan mengatasi anak cacingan.
Di masa pertumbuhan, cacingan berdampak buruk bagi kesehatan secara umum, nutrisi, tingkat kecerdasan, dan perkembangan mental anak.
Masalah cacingan banyak terjadi di Indonesia, karena iklim tropis dan kelembaban udara yang sangat sesuai untuk pertumbuhan telur cacing.
Hampir semua anak usia 1-10 tahun terkena infeksi cacing, walau belum sampai menimbulkan gejala berat.
Jenis cacing
Ada empat jenis cacing yang banyak jadi penyebab kecacingan, yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichuria), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), dan cacing kremi (Enterobius vermicularis).
Cacing gelang
Cacing gelang hidup di usus halus. Bermula dari telur yang terbawa makanan yang terkontaminasi.
Telur ini menetas, menembus dinding usus, masuk ke aliran darah menuju paru-paru, lalu tertelan kembali, masuk ke usus halus, dan tumbuh dewasa.
Cacing gelang dapat menimbulkan kembung, mual, muntah-muntah, atau bahkan diare.
Juga mengambil makanan yang masuk, sehingga penderita jadi kekurangan gizi.
Pada kasus yang berat, cacing gelang yang jumlahnya banyak dapat menggumpal dan berbentuk seperti bola, yang bisa jadi menimbulkan sumbatan di saluran pencernaan anak.