Rahasia Perkasa Sampai Nanti Tua, Ternyata Cukup Lakukan Perawatan Sederhana Ini pada Organ Intim secara Rutin, Dijamin Istri Makin Puas!

By Ratnaningtyas Winahyu, Jumat, 26 Agustus 2022 | 23:00 WIB
Cara merawat alat kelamin pria, salah satunya berhenti merokok (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Nakita.id – Dads wajib tahu, berikut ini cara merawat alat kelamin pria.

Alat kelamin merupakan salah satu hal yang penting untuk dirawat.

Tidak hanya wanita, para pria juga perlu merawatnya secara rutin.

Selain menjaga kesehatan, perawatan alat kelamin juga dapat memengaruhi hubungan suami istri, lo.

Ya, dengan terawatnya organ intim, Moms pasti akan lebih senang dan terpuaskan ketika bercinta dengan Dads.

Sayangnya, saat ini, masih banyak pria yang menganggap sepele kesehatan alat kelamin.

Supaya Dads lebih paham tentang pentingnya merawat organ intim, yuk simak penjelasannya berikut ini.

Pentingnya merawat organ intim pria

Salah akibat tidak terawatnya organ intim yang kerap terjadi pada pria adalah kesulitan mencapai ereksi.

"Sejalan dengan pertambahan usia, pria butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan ereksi dan memerlukan rangsangan baik fisik maupun psikologis lebih banyak untuk mempertahankannya,” ungkap Roger Crenshaw, M.D., seorang psikiater dan spesialis terapi seks asal California.

“Orang menjadi cemas ketika merasa bahwa ereksinya tak stabil secara psikologis akan menjadi impoten.

Itu karena ia tidak bisa menerima bahwa jasmaninya bertambah tua," imbuhnya.

Baca Juga: 12 Ciri-ciri Hamil Anak Autisme yang Harus Diketahui Semua Ibu Hamil, Salah Satu Tandanya Mengalami Masalah Organ Intim

Di saat usia masih 20-an, mencapai ereksi mungkin adalah soal mudah.

Tapi saat usia mendekati 40, hasrat seksual dan kemampuan penis pria tidak akan sebaik sebelumnya.

Karena itu, banyak pria cemas akan menjadi impotensi di usia ini.

"Banyak pria yang lebih mampu mengatasi kehilangan sebelah kaki daripada mengatasi impotensi," tutur Dr. Crenshaw.

Para dokter yang dulu pernah memandang impotensi hampir secara eksklusif sebagai masalah psikologis, sekarang percaya bahwa sekurangnya tujuh di antara sepuluh kasus impotensi memiliki penyebab fisik, termasuk diabetes, gangguan kelenjar gondok, aterosklerosis, atau cedera pada penis.

Pengobatan, konsumsi alkohol, merokok dan faktor-faktor psikologis seperti depresi, stres, dan kecemasan dalam pekerjaan dapat memperumit masalah ini.

Tapi, jika setiap pria merawat diri organ intimnya dengan baik, ia dapat tetap siap siaga, bergairah, dan mampu berhubungan seks hingga usia lanjut.

Sebab sejatinya, menurut teori, tak ada alasan bahwa kemampuan seksual pria akan berubah karena pertambahan usia, selama memang melakukan perawatan organ intim dengan baik.

Jadi, rawatlah organ intim sebaik-baiknya.

Cara merawat alat kelamin pria

Merawat organ intim pria sebenarnya lebih sederhana dari perawatan organ intim perempuan.

Jadi, jangan lagi ada alasan lupa ataupun malas untuk merawatnya ya, Dads.

Baca Juga: Rambut Organ Intim Rontok Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius, Waspada Mulai Sekarang Moms

Melansir dari GridHealth, berikut ini cara merawat alat kelamin pria supaya tetap perkasa:

Berhenti merokok

Merokok mempercepat pembentukan endapan-endapan dalam arteri jantung, maka tak sulit untuk percaya bahwa proses yang sama dapat terjadi pada pembuluh-pembuluh darah yang memasok darah ke penis.

Sekarang merokok telah dipandang sebagai faktor utama dalam masalah ereksi, dan aksi pertamanya dimulai ketika usia menginjak 40 tahun.

Berlarilah ke tempat olahraga, jangan berjalan

Semakin bugar tubuh seseorang, semakin sering dan baik ia mampu berhubungan intim, kata sebuah studi yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior.

Dalam studi itu, yang diselenggarakan di University of California, San Diego, 78 pria sehat tetapi tidak aktif mulai berlatih aerobik tiga hingga lima hari dalam seminggu, masing-masing selama satu jam.

Selama penelitian itu, tiap orang menulis buku harian tentang kegiatan seksual mereka.

Hasilnya menunjukkan bahwa kehidupan seks para pelaku aerobik itu sangat meningkat.

Sementara itu, kehidupan seks mereka yang hanya berjalan-jalan santai hanya berubah sedikit.

Tidak peduli jenis aerobik mana yang dipilih, yang penting Dads mengerjakannya, paling tidak tiga kali dalam seminggu dan tiap kali berlangsung selama dua puluh menit.

Berlari, berenang, dan bersepeda merupakan pilihan-pilihan yang baik.

Kurangi konsumsi lemak

Dalam hal makanan, yang penting adalah membatasi asupan lemak.

Baca Juga: Semua Wanita yang Mengalami Keputihan dan Nyeri di Miss V Seperti Ini Wajib ke Dokter Spesialis, Bisa Jadi Penyakit Mengerikan di Organ Intim Penyebabnya

Sekali lagi, logika mengatakan bahwa yang baik untuk arteri pemasok darah ke jantung juga akan baik untuk arteri pemasuk darah ke penis.

Para dokter percaya bahwa diet untuk menjadi pria perkasa adalah diet rendah lemak, dengan hanya 20 persen kalori berasal dari lemak.

Apabila Dads makan 2.500 kalori per hari, berarti batas asupan lemak adalah sekitar 50 gram.

Untuk mulai dengan arah yang benar, bacalah label makanan yang dibeli, cari produk-produk minim atau tanpa lemak, hindari gorengan, pindah ke susu skim dan makan cukup buah-buahan dan sayuran segar setiap hari, ditambah kira-kira 75 gram ikan, daging ayam, atau daging merah tanpa lemak.

Rampingkan pinggang

Kelebihan timbangan dapat menyebabkan panjang penis berkurang.

Penelitian tidak resmi terhadap sejumlah pria kegemukan menunjukkan bahwa sampai batas tertentu, seorang pria yang kegemukan akan mendapatkan kembali dua setengah sentimeter penisnya untuk setiap 17 kilogram berat badan yang disingkirkannya.

Ini insentif yang tidak buruk bagi seseorang yang betul-betul kegemukan.

Akan tetapi, yang jelas, mempertahankan berat tubuh yang ideal akan mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan diabetes, karena keduanya dapat merusak kemampuan ereksi.

Cermat dengan obat yang dikonsumsi

Ratusan obat dapat menyebabkan impotensi sebagai efek samping, termasuk diuretik, penurun darah tinggi lain, beberapa obat antidepresi, dan antipsikotik.

Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah obat yang diminum dapat menimbulkan masalah.

Stop mengonsumsi alkohol

Alkohol adalah depresan yang berfungsi memperlambat refleks, termasuk dalam olah seksual.

Baca Juga: Perhatian untuk Para Perempuan Jangan Lagi Pakai Celana Dalam Ketat! Ini Bahayanya Bila Masih Nekat

Di samping merusak kemampuan seksual secara langsung, alkohol, bila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang, dapat berpengaruh langsung terhadap testis, mengurangi produksi hormon pria testosteron dan mengganggu keseimbangan hormon-hormon dan badan-bahan kimia otak yang diperlukan untuk menghasilkan ereksi, padahal keseimbangan itu rentan sekali.

Jadi, hati-hati jika Dads suka mengonsumsi minuman mengandung alkohol, kata Saul Rosenthal, M.D., direktur Sexual Therapy Clinic of San Antonio di San Antonio, Texas, dan pengarang Sex over 40.

Waspada saat melakukan seks

Cedera penis sering menjadi penyebab impotensi, ungkap Irwin Goldstein, M.D., dosen urologi di Boston University School of Medicine.

"Cedera pada penis bisa menyebabkan pecahnya dinding berserat yang berfungsi menahan tekanan ketika ereksi terjadi.

Kerusakan yang terjadi betul-betul seperti yang dialami oleh dinding ban mobil ketika pecah karena menabrak- trotoar dalam kecepatan terlalu tinggi," katanya.

Posisi yang paling memungkinkan peristiwa ini terjadi adalah ketika wanita berada di atas.

Pasalnya, posisi tersebut dapat menyebabkan penis sewaktu-waktu penis terlepas dari vagina.

Dan, bila kurang hati-hati, Moms dapat menekuk penis ke arah yang salah.

Selain tertekuk ke arah yang salah selama olah seksual, kecelakaan sepeda dan hantaman pada selangkangan juga dapat merusak penis serta testis.

Nah, itu dia Dads cara merawat alat kelamin pria.

Jangan lupa dipraktikkan ya, Dads!

Baca Juga: Sebelum Terlambat, Makan Makanan Bergizi hingga Menjaga Organ Intim Penting Dilakukan untuk Mencegah Air Ketuban Pecah Terlalu Dini

Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul “Cara Merawat Alat Kelamin Pria Supaya Tetap Perkasa dan Selalu Bikin Puas Istri”.