Nakita.id - Apakah Moms sudah tahu tanda-tanda anak tantrum?
Ternyata, cukup banyak Moms yang tidak tahu tanda-tanda anak tantrum.
Padahal, penting sekali bagi Moms untuk mengetahui apa saja tanda-tanda anak tantrum itu sendiri.
Sebagai informasi, tantrum adalah suatu kondisi dimana seorang anak mengeluarkan emosinya tersebut secara habis-habisan, seolah-olah agar sang anak merasa terpuaskan.
Tentu Moms sebagai orangtua awalnya akan merasa kaget ketika anak tantrum.
Bahkan, mulai risau dan berpikir kalau misalnya anak tantrum itu kembali muncul, langkah apa yang seharusnya dilakukan.
Moms harus tahu, anak tantrum biasanya muncul pada usia 3-5 tahun.
Kenapa mulai usia 3 tahun? Karena di usia inilah anak sudah mampu berkomunikasi dua arah, lalu secara motorik juga sudah benar-benar matang.
Sehingga, apabila sang anak menginginkan sesuatu kemudian dilarang oleh orangtuanya, sang anak merasa bahwa dia sebetulnya bisa melawan, secara kemampuan fisik dan motoriknya sudah siap.
Dari sinilah, emosi sang anak menjadi meluap dan akhirnya muncul anak tantrum.
Lantas, apa saja tanda-tanda anak tantrum itu sendiri? Simak terus untuk mengetahui jawabannya ya, Moms!
Moms, tanda-tanda anak tantrum pada umumnya dapat ditunjukkan sebagai berikut:
1. Menangis dan merengek
Menurut Seni Septiani Sanusi, S.Psi, Psikolog, psikolog anak di Pusat Konsultasi Psikologi Ramayana, salah satu tanda anak tantrum yang umum terlihat adalah mulai menangis dan merengek.
“Kalau menangis biasa, biasanya itu anak menangis. Atau misalnya mungkin merengek, biasanya itu anak merengek saja, minta ini dan itu,” kata Seni saat diwawancarai Nakita pada Kamis (25/8/2022).
“Nah, kalau tantrum itu semuanya. Jadi, dari gerakannya, kemudian dari suaranya, lalu ekspresinya heboh,” terang Seni.
2. Melakukan tindakan yang tak diduga
Selain menangis dan merengek, Seni juga menyampaikan tanda anak tantrum lainnya adalah melakukan tindakan yang bisa dibilang tak terduga.
Mulai dari anak yang tiba-tiba duduk di lantai, bahkan mungkin sampai berguling-guling.
“Kemudian, ada juga yang menjedotkan kepalanya ke dinding. Atau kalau misalnya digendong, nanti dia mau mencoba melepaskan diri, seperti mau jatuh,” ucap Seni.
“Jadi, seolah-olah secara fisik, dia (sang anak) ingin menyakiti diri sendiri atau menyerang orang lain,” lanjutnya mengatakan.
Baca Juga: 3 Perilaku Buruk Anak yang Tak Boleh Dibiarkan, Salah Satunya Sering Berbohong!
Tak sampai di situ, Seni juga menyampaikan tanda-tanda anak tantrum yang sudah melebihi batas wajar.
Menurut Seni, tantrum banyak ditemui pada anak-anak yang memang kemampuan komunikasinya itu masih kurang.
“Komunikasi kurang itu bukan berarti dia tidak bisa bicara sama sekali, tetapi misalnya sang anak sudah bisa bicara tapi kita sebagai orang dewasa tidak mengerti apa yang diinginkan anak,” lanjutnya menerangkan.
“Atau misalnya, saat itu tidak ada penerjemah di dekatnya, seperti ibu atau pengasuh. Tapi, yang ada hanya orang lain yang kebingungan, sehingga sang anak akhirnya cuma bisa berteriak,” lanjut Seni kembali menerangkan.
Kemudian, lanjut Seni, jika sang anak memang dirasa tidak dimengerti, anak mungkin akan mulai memukul atau menjedotkan kepalanya ke dinding.
“Atau misalnya, ketika anak sedang duduk di high chair sehingga merasa butuh ada gerakan fisik tambahan, untuk membuat orang lain mengerti bahwa sang anak merasa tidak nyaman banget dan harus dimengerti,” jelasnya.
Seni menjelaskan bahwa tahapan tersebut merupakan tahapan dimana intensitas anak tantrum sudah sangat tinggi.
“Biasanya itu harus kita cari kenapa dia (sang anak) tidak bisa menyampaikan keinginannya secara wajar,” sarannya.
Nah, itulah beberapa tanda-tanda anak tantrum yang perlu Moms ketahui ya.
Jadi, ketika anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda tantrum, ada baiknya jika Moms langsung segera mengatasinya agar tidak sampai melebihi batas wajar.
Untuk melihat kembali apa saja tanda-tanda anak tantrum, cek halaman 2. (*)