Ayah Bisa Berperan Sama Mengajari Anak Menulis Rapi Sejak Dini, Bisa Dimulai dengan Coret-coret atau Gambar Lingkaran

By Kintan Nabila, Kamis, 1 September 2022 | 17:15 WIB
Berperan sama mengajari anak menulis rapi, begini caranya (Dok. Nakita/Amallia Putri)

Nakita.id - Mengajari anak menulis rapi harus dibiasakan sejak dini.

Para Dads bisa #BerperanSama dengan Moms untuk mengajari anak menulis.

Meskipun sudah memasuki era digital, keterampilan menulis rapi, tetap harus dikuasai oleh anak.

Melansir dari Young Parents, berikut langkah-langkah untuk mengajari anak supaya bisa menulis rapi.

1. Mulailah dengan coret-coret

Dads jangan memaksa anak untuk belajar menulis kalau ia tidak mau.

Perhatikan apakah anak memang sudah siap untuk belajar menulis.

Kemudian, tentukan waktu yang tepat kapan sebaiknya anak mulai belajar menulis.

Kalau dipaksa belajar menulis sebelum waktunya, anak bisa frustasi bahkan kehilangan minat untuk menulis.

Umumnya, anak usia 2 tahun mulai mengembangkan minat menulis dimulai dengan corat-coret dan menggambar lingkaran besar.

Lama-lama, ia akan belajar untuk menggambar bentuk-bentuk lain lalu mengenal huruf dan menulis namanya sendiri.

Baca Juga: Ayah Dapat Berperan Sama Mengajari Anak Cara Melindungi Diri Sendiri dari Bahaya Orang Asing yang Mencurigakan

2. Melatih jari-jari anakPenting sekali untuk melatih jari-jari anak untuk melatih kemampuan motoriknya untuk menulis.

Ajaklah anak untuk melakukan hal sederhana supaya aktif menggerakkan jemarinya.

Misalnya, seperti membuka dan menutup toples, mengupas kulit buah, atau mengambil benda-benda kecil.

Jangan paksa anak untuk menulis di meja sambil duduk, biarkan mereka menulis dimana saja.

Dads bisa menempel kertas-kertas di tembok untuk latihan mengenal huruf dan menulis.

Menulis di permukaan yang vertikal akan membantu anak untuk memposisikan pergelangan tangannya dengan benar.

Selain itu, juga dapat membantu mereka belajar menggunakan otot jari-jari.

3. Tentukan waktu yang tepat

Ada beberapa tanda yang menunjukkan anak sudah siap untuk belajar menulis.

Pertama, anak sudah bisa memegang pensil dengan benar.

Baca Juga: Dads Bisa Berperan sama Melakukan 4 Tips Ini saat Membicarakan Topik yang Sensitif dengan Si Kecil

Lalu, anak sudah bisa menggambar sembilan bentuk yang digunakan pada huruf kapital.

Diantaranya, yaitu garis tegak lurus, tanda kurang, tambah, garis miring, X, lingkaran, segitiga, dan persegi.

Yang paling penting, anak mulai tertarik untuk belajar menulis.

4. Beri semangat untuk anak

Membuat kesalahan saat menulis memang wajar, terkadang hurufnya kekesaran atau kekecilan.

Dads sebaiknya menggambar kotak-kotak dan meminta anak menulis di dalam kotak tersebut.

Dengan begitu, ia bisa menemukan ukuran huruf yang pas saat menulis.

Selain itu, jangan lupa untuk memberi pujian pada anak yang sudah rajin belajar menulis.

5. Cari tahu apakah anak kidal atau tidakMengajari anak yang kidal untuk menulis, memang bisa sedikit berbeda.

Mengatur posisi kertas, tangan, pergelangan tangan, dan cara memegang pensil dapat membantu mempermudah anak saat belajar menulis.

Baca Juga: Berperan Sama dalam Menjaga Jam Tidur Anak, Ini Dia yang Harus Dilakukan oleh Dads

Dads bisa memiringkan kertas sekitar 45 derajat searah jarum jam supaya anak bisa menulis dengan mudah.

Selain itu, anak yang kidal jangan menaruh tangan dan pergelangan tangannya di bawah garis saat menulis.

Yang paling penting, jangan paksa anak yang kidal untuk menulis dengan tangan kanan.

Biarkan mereka menulis dengan caranya sendiri, asalkan rapi dan mudah dibaca.

6. Tidak ada kata terlambat untuk belajar menulis rapi

Anak yang sudah masuk SD bukan berarti terlambat untuk belajar menulis rapi.

Memang ada beberapa faktor yang bisa membuat anak menulis tidak rapi.

Diantaranya adalah karena koordinasi antara tangan dan mata yang buruk.

Bisa juga karena ada gangguan pada postur tubuhnya.

Untuk mengatasinya, orang tua bisa berkonsultasi dengan ahli terapi okupasi.

Nah Dads, itulah beberapa cara untuk #BerperanSama dalam melatih anak menulis rapi.

Baca Juga: Tak Cukup Memberi Contoh, Ayah juga Perlu Lakukan Ini Jika Ingin Berperan Sama Menumbuhkan Keberanian pada Anak