Khaidir didampingi kuasa hukumnya, Hendri Irawan, menceritakan kisah menyedihkan tersebut kepada wartawan di Kabupaten Inhil, Rabu (31/8/2022).
Menurut Khaidir, ia secara langsung menyaksikan proses persalinan sang istri.
Persalinan tersebut berlangsung di Puskesmas Gajah Mada, Kabupaten Inhil pada Jumat (26/8/2022) lalu, sekitar Pukul 23.00 WIB.
"Saya melihat langsung proses persalinan istri saya yang dilakukan oleh bidan menyebabkan hilangnya nyawa anak saya," ujar Khaidir mengutip dari Tribunnews.
Pria yang bertempat tinggal di Jalan Sungai Beringin, Kecamatan Tembilahan ini mengatakan bahwa ia segera bergegas memanggil ambulans untuk berangkat ke Puskesmas Gajah Mada ketika istrinya mengalami pecah ketuban.
Setibanya di ruang Unit Gawat Darurat (UGD), istrinya diperiksa oleh bidan.
Waktu itu, diceritakan bahwa pinggang bayi sudah sedikit keluar.
"Setelah melihat kondisinya seperti itu, bidan langsung melakukan proses persalinan," sebut Khaidir.
Khaidir menjelaskan bahwa yang pertama kali berusaha dikeluarkan adalah kaki bayi.
Kemudian disusul bagian tangannya, tetapi kondisi kepala sang bayi masih di dalam dan susah dikeluarkan.
"Bidan terus mencoba menarik beberapa kali. Bahkan, ada bidan lainnya harus naik ke atas tempat persalinan.