Apakah Anak Sering Bertanya Pertanda Cerdas? Pahami Dulu Agar Tidak Salah Kaprah

By David Togatorop, Rabu, 7 September 2022 | 06:10 WIB
Anak sering bertanya ada hubungannya dengan kemampuan bahasa. (Nakita.id/Adel)

Nakita.id - Memang wajar ketika anak mulai beranjak besar dia pasti akan banyak bertanya.

Tapi apakah benar kalau anak sering bertanya itu pertanda dia cerdas?

Kata ahli, banyak tanya memang ciri anak usia 3 tahun, hingga sering dikatakan "anak haus tanya".

Hubungan kecerdasan dengan bahasa

Segala hal yang ia lihat dan dengar yang menarik perhatiannya, pastilah akan ditanyakan. Soalnya, anak usia ini baru bisa berbicara.

Jadi, ia bertanya dalam rangka mengembangkan kemampuan berbicaranya.

Selain itu, dari aspek kognitifnya, si anak sedang ingin mencari tahu lebih banyak lagi, mengeksplorasi lingkungannya.

Walaupun pada anak-anak tertentu ada juga yang tak muncul fase ini. Mungkin ada kaitannya dengan kepribadian.

Misal, si anak memang pendiam dan tak terbiasa mengemukakan isi pikirannya. Hingga ia jadi tak banyak bicara atau bertanya.

Bisa juga lantaran kemampuannya yang terbatas. Karena dalam perkembangannya memang terjadi keterlambatan.

Misal, keterlambatan perkembangan motorik. Hal ini tentu ada kaitannya dengan perkembangan mental.

Hingga perkembangan bahasa atau berbicaranya juga terlambat.

Baca Juga: Ini Dia 5 Makanan untuk Ibu Hamil Muda Agar Anak Cerdas, Sebaiknya Dikonsumsi Sejak Awal Kehamilan

Apakah dia cerdas?

Biasanya anak yang banyak bertanya dianggap cerdas.

Padahal, tak demikian kenyataannya.

Anak yang cerdas sudah bisa membentuk kalimat dan ada kontak dalam pembicaraan di mana anak bertanya dan kita harus menjawab.

Jenis/bentuk pertanyaan yang diajukan juga berbeda. Anak yang biasa-biasa saja, lebih banyak mengajukan pertanyaan "Apa" dan "Di mana".

Misal, "Apa nama benda itu?" Sedangkan anak cerdas lebih sering menggunakan kata tanya "Mengapa". Misalnya, "Mengapa bulan ada di langit?" Intinya, pertanyaan yang jawabannya merupakan hubungan sebab-akibat.

Selain itu,  harus juga dilihat kalau dia bercerita apakah jalan ceritanya runtut atau tidak, apakah satu cerita berkesinambungan dengan cerita lain.

Selain juga, cerdas-tidaknya si anak jangan hanya dilihat dari satu aspek saja. Sebab, ada anak yang cerdas dalam aspek bahasa, tapi kurang dalam aspek nonverbal.

Misal, anak yang pandai bicara dan keinginan tahunya besar lantaran perkembangan bahasa dan bicaranya memang pesat.

Tapi kalau si anak diberikan permainan yang sifatnya konstruktif seperti puzzle, ternyata hasilnya tak begitu baik.

Sebaliknya, ada anak yang tak banyak bicara, untuk mengutarakan pikiran dan perasaannya tak lancar, tapi untuk hal-hal yang sifatnya teknis ternyata ia sangat menguasai.

Jadi, ada memang anak yang cerdas di bidang bahasa, tak demikian dengan bidang lain. Begitupun sebaliknya. (Sumber: Tabloid Nakita)

Baca Juga: Kalau Mau Anak Tumbuh Cerdas Tolong Biasakan Lakukan Hal sederhana Ini, Jika Dilakukan Secara Rutin Ada Banyak Manfaat yang Diperoleh