Alhasil ketika dirinya menikah, ia yakin bahwa banyak yang akan menyaksikan hari bahagianya.
Perempuan tersebut yakin akan banyak yang hadir, sehingga memutuskan mengundang dengan jumlah tersebut.
Namun dari undangan-undangan yang diberikan ke para rekan kerjanya tersebut, hanya satu orang yang hadir di pernikahannya.
Satu-satunya rekan kerja perempuan yang hadir di pernikahan tersebut juga bukanlah karyawan tetap, melainkan karyawan magang yang merupakan asuhannya.
Sehingga bisa jadi, karyawan magang tersebut merasa sudah jadi kewajibannya untuk hadir dan ada di momen bahagia atasannya tersebut.
Di laman Weibo, perempuan ini menulis bahwa ia merasa dipermalukan oleh rekan-rekannya di hadapan para tamu, terutama keluarga suaminya.
Karena merasa kecewa, akhirnya perempuan tadi mengundurkan diri.
Ia mengaku tidak bisa terus bekerja dengan orang-orang yang sudah mempermalukan dirinya di hari pernikahannya tersebut.
Kisah tersebut menjadi vidal dan bahkan warganet di China sampai membagi diri menjadi dua kubu.
Ada kubu yang setuju dengan keputusan perempuan tersebut mengundurkan diri dari perusahaan.
Namun ada juga yang justru menyalahkan perempuan tersebut karena dinilai memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi.
Baca Juga: Pengantin Berusia 19 Tahun Ini Habiskan Rp 3 Miliar Untuk Gaunnya