5 Alasan Kenapa Diet Tinggi Protein Sering Gagal dan Bikin Berat Badan Naik

By Kintan Nabila, Selasa, 13 September 2022 | 21:00 WIB
Penyebab berat badan naik setelah melakukan diet tinggi protein (Nakita.id/Shannon)

Nakita.id - Ada banyak cara untuk menurunkan berat badan.

Salah satu metode yang paling populer adalah dengan diet tinggi protein.

Namun, kenapa berat badan justru malah bertambah, ya? Apakah diet yang kita lakukan gagal?

Mengutip dari Times of India, diet tinggi protein adalah metode diet yang mendorong untuk mengonsumsi lebih banyak protein.

Serta, mengonsumsi lebih sedikit karbohidrat dan lemak supaya bisa menurunkan berat badan.

Protein memainkan peran penting dalam memperbaiki jaringan tubuh dan memfasilitasi fungsi tubuh yang sehat.

Protein merupakan komponen pentin untuk membangun tulang, otot, tulang rawan, kulit, darah.

Serta, dapat membantu menambah energi supaya tubuh tetap fit.

Diet tinggi protein untuk menurunkan berat badan mungkin ada manfaatnya.

Namun, kalau dikonsumsi dengan cara yang salah justru bisa bikin diet kita gagal.

Berikut sejumlah penyebab kenapa berat badan jadi naik setelah melakukan diet tinggi protein.

Baca Juga: Diet Ini Mengizinkan Makan Makanan Berlemak Tapi Menjamin Berat Badan Turun Secara Efektif, Mau Coba?

1. Terlalu banyak kalori dalam makanan diet

Makanan tinggi protein biasanya berasal dari protein hewani.

Misalnya daging sapi, daging kambing, daging rusa atau daging unggas, seperti daging ayam dan daging bebek.

Serta, berbagai jenis makanan laut, telur, dan susu.

Sayangnya, semua makanan tersebut mengandung terlalu banyak kalori, belum lagi cara pengolahannya.

Mengonsumsi lebih banyak kalori dari jumlah kalori yang dibakar dalam sehari pasti akan meningkatkan berat badan.

2. Tidak mengonsumsi sumber protein nabati

Protein hewani terutama daging, ikan, dan unggas sangat tinggi kalori. 

Colabah diganti dengan protein nabati yang sehat dan mengenyangkan.

Sumber protein nabati termasuk lentil, buncis, quinoa, tahu, edamame, dan kacang-kacangan.

Makanan ini juga rendah kalori, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan.

Baca Juga: Diet Bisa Picu Kanker, Ternyata Jenis Diet Ini Memengaruhi Pertumbuhan Sel Kanker! Simak Penjelasannya

3. Kekurangan karbohidrat

Meskipun kita harus mengurangi konsumsi karbohidrat dan lemak, sebaiknya jangan terlalu ekstrem.

Membatasi asupan karbohidrat dapat memengaruhi suasana hati dan meningkatkan keinginan makan.

Tubuh jadi mudah lapar dan membuat kita mengonsumsi makanan yang tidak sehat.

4. Kekurangan serat

Kekurangan serat dapat membuat perut cepat lapar dan pencernaan tidak lancar.

Makanan kaya serat diantaranya jagung, brokoli, tomat, alpukat, dan kacang-kacangan.

Oleh karenanya, penting sekali untuk memasukkan makanan sehat yang terdiri dari protein, karbohidrat, dan serat yang seimbang selama diet.

5. Salah menentukan protein yang wajib dikonsumsi dalam sehari

Menurut Mayo Clinic, 10% hingga 35% kalori harus berasal dari protein.

Jika tubuh membutuhkan 2.000 kalori, maka kita bisa mengonsumsi 200-700 kalori, yakni sekitar 50-175 gram protein. 

Baca Juga: Tak Perlu Obat Mahal, Coba Manfaat Makan Tomat untuk Diet Alami, Begini Cara Konsumsinya