Peringati Pekan Peduli Hepatitis, Kenali Perbedaan Hepatitis A dan B

By Kirana Riyantika, Rabu, 14 September 2022 | 08:58 WIB
Pekan Peduli Hepatitis: mual jadi salah satu ciri-ciri orang terinfeksi hepatitis A (Nakita/Naura)

Nakita.id - Pekan Peduli Hepatitis diselenggarakan pada 4-20 September 2022.

Tujuan diperingatinya Pekan Peduli Hepatitis adalah supaya masyarakat lebih waspada dengan penyakit tersebut.

Pada momen Pekan Peduli Hepatitis, Moms perlu tahu perbedaan Hepatitis A dan Hepatitis B.

Melansir Healthline, hepatitis merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika organ hati meradang.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan hepatitis, diantaranya infeksi virus, kondisi autoimun, hingga penggunaan alkohol berat.

Hepatitis virus paling umum dibedakan dalam hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C.

Ketika virus hepatitis memasuki tubuh, bisa bergerak ke hati.

Virus hepatitis kemudian memasuki sel hati dan mulai bereplikasi untuk memperbanyak virus tersebut.

Virus yang semakin banyak jumlahnya bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati.

Akibat serangan virus, sistem kekebalan tubuh akan melawan infeksi sehingga muncul peradangan.

Peradangan ini bisa menyebabkan menurunnya fungsi organ hati.

Baca Juga: Pekan Peduli Hepatitis B, Ketahui Fakta Hepatitis B di Indonesia

Melansir Medicine Net dan Healthline, berikut penjelasan perbedaan Hepatitis A dan B.

Penjelasan Perbedaan Hepatitis A dan B

1. Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) dan telah menjadi relatif jarang di Amerika Serikat.

Melansir CDC, kasus infeksi hepatitis A di Amerika Serikat terjadi pada tahun 2018.

Penyebab hepatitis A bisa karena paparan kotoran dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis A atau mengonsumsi makanan dan air yang tercemar hepatitis A.

Masa inkubasi virus hepatitis A sekitar 15-50 hari dengan rata-rata 28 hari.

Gejala hepatitis A diantaranya kelelahan, demam, kulit atau mata berwarna kuning, urin gelap, kotoran berwarna kuning, mual, sakit perut, dan diare.

Orang yang mengidap hepatitis A jarang yang sampai alami infeksi kronis atau parah.

Pengidap hepatitis A diobati dengan menggunakan metode suportif.

Pengidap hepatitis A wajib minum obat secara teratur, makan makanan sehat, terhidrasi dengan baik, dan istirahat cukup.

Bisa juga menggunakan vaksin bagi orang yang terpapar hepatitis A.

Vaksin ini berguna untuk mencegah orang yang terpapar hepatitis A merasakan gejala lanjut.

Baca Juga: Peringati Pekan Peduli Hepatitis B, Begini Penjelasan Cara Penularan Hepatitis B dan Upaya Mencegahnya

Supaya efektif, vaksin perlu diberikan dalam 2 minggu setelah paparan.

2. Hepatitis B

Penyakit hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV).

Hepatitis B termasuk dalam golongan penyakit kronis.

Di Amerika Serikat, sekitar 2.000 orang meninggal setiap tahun akibat hepatitis B.

Orang yang terinfeksi virus HBV kronis berisiko tinggi alami gagal hati dan kanker hati.

Orang yang berisiko mengidap hepatitis B diantaranya:

- Orang yang berbagi jarum suntik dengan pengidap hepatitis B.

- Orang yang berhubungan intim dengan pengidap hepatitis B.

- Orang yang mungkin kontak dengan darah atau cairan tubuh pengidap hepatitis B.

- Orang yang menangani pisau cukur, sikat gigi, atau barang perawatan pengidap hepatitis B.

Cara mencegah hepatitis B bisa dengan melakukan vaksinasi dan menjauhi perilaku berisiko hepatitis B.

Baca Juga: Estimasi Biaya Periksa Skrining Hepatitis B di Puskesmas dan Rincian Pemeriksaannya