Pekan Peduli Hepatitis B: Kenali Program Intervensi Tenovofir Pada Ibu Hamil yang Dilakukan Kementerian Kesehatan

By Kirana Riyantika, Senin, 19 September 2022 | 10:46 WIB
Dalam upaya pekan peduli hepatitis B, kenali program intervensi tenovofir untuk ibu hamil (Nakita.id/Naura)

Nakita.id - Masyarakat Tanah Air perlu mengetahui pekan peduli hepatitis B.

Pekan peduli hepatitis B diselenggarakan pada 4-20 September 2022.

Dalam memperingati pekan peduli hepatitis B, Kementerian Kesehatan melakukan program berupa mendorong intervensi tenofovir pada ibu hamil.

Tahukah Moms bahwa banyak ibu hamil yang mengidap hepatitis B.

Melansir data dari Kementerian Kesehatan, di tahun 2021 ada 2.946.013 ibu hamil yang terdeteksi dini.

Sebanyak 47.550 atau 1,61 persennya positif hepatitis B.

Ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B perlu mendapatkan penanganan segera.

Sebab, berisiko menularkan virus hepatitis B ke janin dalam kandungannya.

Salah satu upaya mencegah ibu hamil terdiagnosis positif hepatitis B adalah dengan memberikan Tenovofir.

Pemberian obat anti virus Tenovofir bisa dilakukan saat usia kandungan ibu 28 minggu.

Pemberian obat anti virus tenovofir bertujuan untuk mencegah penularan hepatitis B dari ibu ke janin dalam kandungan.

Baca Juga: Pekan Peduli Hepatitis B: Kenali Perawatan Pasien Hepatitis B Berdasarkan Tingkat Keparahan

Pemberian Tenovofir di Indonesia dilaksanakan di 2 rumah sakit.

Yaitu RS Wahidin Makassar Sulawesi Selatan dan RS Karyadi Semarang, Jawa Tengah.

Rencananya, intervensi Tenovofir akan diperluas ke 10 kabupaten/kota.

Beberapa wilayah yang akan mendapat intervensi Tenovofir diantaranya Kota Bandar Lampung, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, dan Kupang.

Upaya Kementerian Kesehatan untuk menekan angka positif hepatitis B diantaranya mewajibkan program imunisasi hepatitis B pada bayi baru lahir.

Imunisasi hepatitis B pada bayi kemudian rutin dilanjutkan sebagai berikut:

- Imunisasi HB1 untuk bayi berusia 2 bulan.

- Imunisasi HB2 untuk bayi usia 3 bulan.

- Imunisasi HB3 untuk bayi usia 4 bulan.

Kementerian Kesehatan juga melakukan upaya deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil.

Bagi ibu hamil yang reaktif hepatitis B, maka nantinya bayi yang dilahirkan diberi Hepatitis B Imunoglobin (HBIG).

Baca Juga: Peringati Pekan Peduli Hepatitis, Kenali Perbedaan Hepatitis A dan B

Pemberian HBIG dilakukan kurang dari 24 jam setelah bayi lahir.

Targetnya, upaya pengendalian hepatitis B dari Kementerian Kesehatan tersebut bisa memutuskan penularan hepatitis B dari ibu ke anak hingga 95 persen.

Penting bagi Moms tahu perawatan setelah melahirkan bagi ibu yang terinfeksi hepatitis B.

Melansir WebMD, bayi yang lahir dari ibu terinfeksi hepatitis B perlu disuntikkan HBIG.

Pemberian HBIG kurang dari 12 jam setelah lahir bisa memiliki peluang 90 persen untuk tidak tertular.

Melansir Nation Wide Childrens, beberapa upaya mencegah hepatitis B diantaranya:

- Berhubungan intim secara sehat dan menggunakan pengaman.

- Tidak melakukan kontak darah dengan pengidap hepatitis B.

- Tidak berbagi jarum suntik dengan pengidap hepatitis B.

- Tidak berbagi barang dengan pengidap hepatitis B seperti sikat gigi, pisau cukur, atau peralatan medis.

Itulah dia Moms penjelasan mengenai hepatitis B.

Baca Juga: Peringati Pekan Peduli Hepatitis B, Begini Penjelasan Cara Penularan Hepatitis B dan Upaya Mencegahnya