Jadi Lebih Bermakna, Ini Cara Ayah Berperan Sama dalam Mengajari Anak untuk Meminta Maaf dengan Tulus Saat Berbuat Salah

By Syifa Amalia, Senin, 19 September 2022 | 19:20 WIB
Berperan sama mengajarkan anak cara meminta maaf yang tulus saat berbuat salah. (Nakita.id/Nita Febriani)

Empati dan tanggung jawab memberi anak-anak alat yang mereka butuhkan untuk mengambil langkah selanjutnya dalam menebus kesalahan.

Ketika tahu seseorang merasa terluka karena sesuatu yang anak lakukan atau katakan, mengatakan maaf tidak selalu cukup.

Untuk itu, Dads bisa belajar melatih kepedulian supaya permintaan maaf menjadi bermakna.

Misalnya ajukan pertanyaan, ketika teman mereka sedih atau marah karena yang mereka lakukan, apakah mereka ingin membantu teman agar merasa lebih baik.

4. Maaf bukanlah hal yang tepat untuk diucapkan sepanjang waktu

Permintaan maaf dapat digunakan secara berlebihan, yang kemudian membuatnya kurang bermakna.

Beri anak-anak pengetahuan untuk memutuskan kapan permintaan maaf itu pantas, dan kapan itu tidak diperlukan.

Latih situasi ketika seseorang mungkin merasa menyesal dan mengatakannya, dan ketika seseorang tidak perlu meminta maaf.

Memiliki keterampilan untuk membedakan kapan permintaan maaf diperlukan akan membantu mereka benar-benar bersungguh-sungguh dengan apa yang mereka katakan.

Mengatakan maaf dengan menjadi keterampilan yang sulit bagi anak-anak dan orang dewasa.

Dengan membimbing anak untuk mempelajari permintaan maaf yang sebenarnya, Dads bisa membantu kesehateraan emosial dan sosial mereka.

Baca Juga: Berperan Sama Mengajarkan Anak Bersih-bersih Rumah, Ini 3 Keterampilan yang Mesti Dikuasai Si Kecil