Wajib Konsultasi ke Dokter Sebelum Memberikan Obat Hernia pada Bayi, Simak Penjelasannya!

By Syifa Amalia, Selasa, 20 September 2022 | 20:30 WIB
Obat hernia pada bayi yang tepat sesuai dengan jenis hernia yang dialami. (Nakita.id/Naura)

Nakita.id – Penyakit hernia perlu mendapatkan serius termasuk pemberian obat hernia pada bayi.

Dalam memberikan obat hernia pada bayi tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.

Namun, aturan pemberian obat hernia pada bayi harus sesuai dengan petunjuk yang disarankan oleh dokter.

Meski Moms sering mendengar penyakit hernia sering diderita oleh orang dewasa.

Tetapi tidak menutup kemungkinan penyakit ini juga dapat dialami oleh bayi.

Hernia dapat terjadi ketika bagian dari usus mendorong melalui titik lemah di otot perut.

Kondisi ini dapat menciptakan benjolan lunak atau tonjolan di bawah kulit.

Dilansir dari Stanford Children’s Health, terdapat dua jenis hernia yang sering diderita oleh anak-anak.

Di antaranya yakni hernia inguinalis dan hernia umbilikalis.

Keduanya memiliki tempat yang berbeda misalnya pada hernia inguinalis kerap berada di daerah selangkangan, sementara hernia umbilikalis ada di sekitar pusar.

Bayi yang baru lahir dapat mengalami hernia dalam beberapa bulan pertama kehidupannya. Hal ini terjadi karena kelemahan pada otot perut.

Baca Juga: Anak Rizky Billar dan Lesty Kejora Idap Hernia, Kapan Sebaiknya Harus Menjalankan Operasi Hernia pada Bayi?

Hernia inguinalis dan umbilikalis terjadi karena alasan yang sedikit berbeda. Lantas apa penyebab kedua hernia ini dapat terjadi?

Penyebab Hernia pada Bayi

1. Hernia Inguinalis

Selama kehamilan, semua bayi memiliki area yang disebut kanalis inguinalis yang berbentang dari perut ke alat kelamin.

Pada anak laki-laki, saluran ini memungkinkan testis bergerak dari perut ke skrotum, kantung yang menahan testis. Biasanya, kanalis inguinalis bayi menutup sesaat sebelum atau setelah lahir.

Tetapi dalam beberapa kasus saluran tidak sepenuhnya tertutup. Kemudian lengkung usus dapat bergerak ke kanalis inguinalis melalui titik lemah di dinding perut.

Hal ini menyebabkan hernia inguinalis. Kebanyakan hernia inguinalis terjadi pada anak laki-laki.

2. Hernia Umbikalis

Saat bayi yang belum lahir berkembang selama kehamilan, ada lubang kecil di otot perut.

Begitu mereka lahir, pembukaan ini menutup. Namun terkadang, otot-otot ini tidak sepenuhnya menutup sehingga meninggalkan lubang kecil yang tersisa.

Lingkaran usus kemudian dapat bergerak ke lubang di antara otot-otot perut. Hal ini menyebabkan hernia umbilikalis.

Obat Hernia pada Bayi

Mengenai bagaimana penanganan hernia pada bayi perlu disesuaikan dengan gejala yang dirasakan, usia, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Serta didasarkan pada tingkat keparahan hernia pada bayi.

Kedua jenis hernia tersebut juga memiliki pengobatannya masing-masing.

Baca Juga: Anak Lesty Kejora dan Rizky Billar Terkena Hernia, Apa Itu Hernia pada Bayi? Kenali Tanda Bahaya yang Sulit Terdeteksi

1. Obat bayi Hernia Inguinalis

Dalam banyak kasus tindakan pembedakan harus segera dilakukan setelah hernia ditemukan. Hal ini dikarenakan usus bisa tersangsut di kanalis inguinalis. Bila ini terjadi, suplai darah ke usus bisa terputus dan usus bisa rusak.

Selama operasi hernia, anak akan diberikan anestesi. Sayatan kecil dibuat di area hernia. Lingkaran usus dimasukkan kembali ke perut. Otot-otot tersebut kemudian dijahit menjadi satu.

2. Obat Bayi Hernia Umbikalis

Berbeda dengan jenis hernia sebelumnya, hernia umbilikalis pada bayi jarang membutuhkan pengobatan.

Dilansir dari Very Well Family, hernia umbikalis dapat menutup dengan sendirinya saat bayi berusia 1 hingga 2 tahun. Dan hampir semua dapat sembuh pada usia 5 tahun.

Namun dokter mungkin akan melakukan tindakan pembedahan apabila hernia terus membesar, terasa sangat sakit, dan tetap masih ada setelah usia 3 tahun.

Bila Moms mendapati tanda-tanda anak sakit atau ada tonjolan pada bayi segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan.

Adanya tonjolan dapat berarti organ-organ dari dalam perut terperangkap di dalam hernia kondisi ini disebut hernia inkarserata. Tonjolan juga bisa menjadi lebih kencang bahkan memerah.

Jika suplai darah dari isi hernia terputus, gejalanya termasuk sakit parah, muntah, tidak nafsu makan, kemerahan atau memar di sekitar tonjolan, terkadang demam dan tinja berdarah.

Hernia biasanya tidak hilang tanpa operasi. Pendekatan non-bedah seperti mengenakan korset, pengikat, atau rangka dapat memberikan tekanan lembut pada hernia dan menahannya di tempatnya.

Metode ini dapat meringankan rasa sakit atau ketidaknyamanan dan dapat digunakan sambil menunggu operasi.

Namun mereka hanya dapat memberikan bantuan sementara, tetapi operasi adalah satu-satunya pengobatan yang tepat untuk hernia. Untuk itu untuk pengobatan yang berkenaan dengan hernia, harus memerlukan saran dari dokter.

Baca Juga: Moms Harus Tahu Gejala Awal dan Penyebab Hernia Pada Bayi, Seperti yang Dialami Anak Lesty Kejora dan Rizky Billar