Ibu Mayangsari Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun, Setelah Berjuang Hadapi Stroke Sejak 2019

By Kirana Riyantika, Kamis, 29 September 2022 | 07:07 WIB
Ibu Mayangsari meninggal dunia di usia 76 tahun (Instagram/@mayangsari_official)

Nakita.id - Kabar duka datang dari keluarga Mayangsari.

Ibunda Mayangsari yang bernama Hajah Larasatun meninggal dunia.

Hajah Larasatun meninggal dunia di usia 76 tahun.

Mertua dari Bambang Triatmodjo tersebut meninggal dunia pada Selasa (27/9/2022) pukul 16.00 di Purwokerto.

Mayangsari dan Bambang Triatmodjo tampak menangis saat hadir di pemakaman Hajah Larasatun.

Pemakaman ibu Mayangsari dilakukan di TPU Tipar, Kelurahan Kranji, Purwokerto Timur pada Rabu (28/9).

Melansir Tribunnews, sebelum meninggal dunia Hajah Larasatun sempat sakit stroke.

Hajah Larasatun sakit stroke sejak tahun 2019.

"Sekitar enam bulan lalu mengalami stroke kedua," jelas Sugit Adji Sabdo Prijono selaku putra sulung Hajah Larasatun.

"Ketika dibawa pulang kondisinya baik, tapi responnya semakin lemah dan kesadarannya menurun," sambungnya.

Stroke merupakan kondisi saat pasokan darah ke bagian otak terputus.

Akibatnya, sel-sel otak menjadi rusak atau mati.

 Baca Juga: 'Ini Aku Ngomong Serem Ya', Kelihatannya Doang Bahagia Usai Dinikahi Pangeran Cendana, Ketakutan Luar Biasa Justru Dirasakan oleh Mayangsari karena Satu Hal ini

Penyebab putusnya aliran darah pada otak ini bisa terjadi karena penyumbatan atau adanya pembuluh darah yang pecah.

Sel-sel otak sangat membutuhkan aliran darah karena mengandung nutrisi dan oksigen.

Ketika stroke, sel-sel otak tidak mendapatkan nutrisi dan darah sehingga bisa berpengaruh terhadap cara bocara, bergerak, dam berpikir.

Ternyata, stroke bisa saja datang tiba-tiba.

Orang yeng terserang stroke harus mendapatkan penanganan yang tepat.

Sebab, bila salah penanganan bisa berakibat fatal bahkan mengancam nyawa.

Ada beberapa gejala stroke yang kerap diabaikan diantaranya cegukan disertai nyeri di dada, mudah tersinggung, mual, sesak napas, dan menopause atau menstruasi lebih awal.

Melansir Mayo Clinic, ketika mendapati seseorang tak sadarkan diri, gunakan teknik FAST untuk memastikan apakah orang tersebut memiliki tanda-tanda peringatan stroke.

- Face (wajah): apakah wajah terkulai atau datar di satu sisi ketika orang tersebut mencoba tersenyum?

- Arms (lengan): apakah satu sisi lengan lebih rendah ketika orang tersebut berusaha mengangkat tangan?

- Speech (bicara): bisakah orang tersebut mengulangi kalimat sederhana? Apakah berbicara tidak jelas atau sulit dimengerti?

 Baca Juga: Tak Lagi Bisa Ditutup-tutupi! Prihatin Tubuh Semakin Kurus hingga Urat Leher Jelas Terlihat! Mayangsari Jadi Sorotan hingga Beri Respons Tak Terduga

- Time (waktu): setiap menit yang berlangsung sangat penting bagi penderita stroke. 

Bila ketiga pertanyaan di atas jawabannya ya, maka segera cari bantuan medis.

Berikut penjelasan mengenai pertolongan pertama pada gejala stroke.

1. Perhatian gejala yang muncul

Penting untuk menerapkan teknik FAST untuk memastikan apakah orang tersebut mengidap stroke.

Umumnya pengidap stroke mengalami kehilangan keseimbangan sehingga membuatnya jatuh.

Selain itu ciri lainnya adalah tiba-tiba pusing, tiba-tiba tidak bisa mellihat, atau sakit kepala hebat.

2. Periksa pernapasan

Jika orang tersebut alami kesulitan bernapas, maka longgarkan pakaiannya.

Minta orang tersebut untuk melakukan pernapasan dalam dengan mengambil napas dalam dan membuangnya perlahan.

3. Perbaiki posisi

Sebagian penderita stroke akan merasa mual dan ingin muntah.

Sehingga sebaiknya perbaiki posisi dengan sedikit diangkat bagian kepalanya dengan mengganjalnya menggunakan bantal.

4. Bawa ke rumah sakit sesegera mungkin

Setelah melakukan pertolongan pertama, sebaiknya segera bawa penderita stroke ke rumah sakit.

Itulah dia Moms penjelasan mengenai pertolongan pertama terhadap pengidap stroke.

 Baca Juga: BERITA POPULER: Doddy Sudrajat Akhirnya Sadar Tak Ingin Rusak Psikis Gala Sky Sang Cucu dan Fokus Urus Mayang hingga Kevin Sanjaya Tulis Pesan Romantis Saat Unggah Momen Lamaran dengan Valencia Tanoesoedibyo di JIS