Sering Terabaikan, Ternyata Pria juga Punya Usia Subur dan yang Ideal untuk Menjadi Ayah

By Ratnaningtyas Winahyu, Selasa, 11 Oktober 2022 | 08:58 WIB
Penting untuk mengetahui kapan usia subur pria supaya program hamil lancar (Nakita.id/Naura)

Nakita.id – Memiliki anak merupakan salah satu keinginan banyak pasangan setelah menikah.

Ada yang langsung melakukan program hamil, namun ada juga yang menunda.

Apabila Moms dan Dads termasuk yang ingin segera mempunyai anak, alangkah baiknya mengetahui kapan usia subur pria.

Dengan begitu, Moms dan Dads bisa lebih mempersiapkan program kehamilan dengan baik.

Ya, seperti halnya wanita, kesuburan pria juga perlu diperhatikan.

Sayangnya, sampai saat ini, kebanyakan orang masih terfokus pada kesuburan wanita saja.

Padahal, kesuburan pria juga mempunyai peran yang besar.

Selain usia subur, usia ideal menjadi seorang ayah juga tidak boleh diabaikan.

Lantas, kapan ya usia subur pria dan usia ideal menjadi seorang ayah?

Sampai sekarang, masih banyak pria yang sering berpikir bahwa usia mereka tidak masalah untuk memiliki anak.

Alhasil, tak sedikit pria yang baru memiliki anak ketika usianya sudah senja.

Baca Juga: Manfaat Makan Taoge Bisa Meningkatkan Kualitas Sperma Laki-laki? Simak Penjelasannya di Sini!

Namun, perlu Dads ketahui kalau jumlah dan kualitas sperma akan menurun seiring bertambahnya usia, lo.

Jumlah dan kualitas sperma yang menurun tentunya dapat memengaruhi peluang pasangan untuk hamil.

Melansir dari Times of India, pria yang berusia di atas 40 tahun memiliki kemungkinan punya anak yang lebih rendah.

Memang pria biasanya tidak pernah berhenti memproduksi sperma.

Tetapi, itu tidak berarti mereka tidak memiliki 'jam biologis' seperti wanita.

Seiring bertambahnya usia pria, spermanya akan mengalami mutasi genetik yang meningkatkan kemungkinan DNA spermanya rusak.

Hal ini dapat mempengaruhi kesuburan dan juga menciptakan dampak potensial pada kesehatan anak-anaknya di masa depan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ayah yang usianya sudah lanjut akan lebih berisiko untuk memiliki anak dengan gangguan perkembangan saraf.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 mengamati bahwa keturunan pria berusia di atas 40 tahun memiliki risiko lima kali lipat terkena gangguan spektrum autisme dibandingkan dengan populasi umum.

Organisasi Kesehatan Dunia pun telah menetapkan parameter air mani yang menjadi tolok ukur sperma yang sehat, yaitu jumlah sperma, morfologi (bentuk), dan motilitas (Gerakan)

Mulai sekitar usia 35, pria mungkin melihat parameter air mani mereka semakin buruk.

Baca Juga: Kelainan Sperma Pada Dads yang Harus Diketahui, Para Pria Harus Waspada karena Memengaruhi Kesuburan

Kesehatan sperma sendiri dapat bergantung pada berbagai faktor yang memengaruhi peluang kesuburan.

Dari segi kuantitas, kesuburan kemungkinan besar terjadi jika air mani yang dikeluarkan dalam satu ejakulasi mengandung setidaknya 15 juta sperma per mililiter.

Terlalu sedikit sperma dalam ejakulasi mungkin membuat lebih sulit untuk hamil.

Ketika datang ke motilitas sperma, kehamilan mungkin terjadi dengan kurang dari 40% sperma dalam ejakulasi bergerak, dengan 40% menjadi ambang batas karena semakin banyak peluang kesuburan yang lebih baik.

Lantas, di usia berapa seorang pria dikatakan subur dan tepat menjadi ayah?

Usia paling subur bagi pria adalah antara 22 dan 25 tahun.

Sedangkan, para ahli merekomendasikan seorang pria paling cocok untuk menjadi ayah dari usia akhir 20-an hingga awal 30-an.

Maka dari itu, para ahli menyarankan untuk memiliki anak sebelum usia 35 tahun.

Sebab, setelah usia ini, kesuburan pria akan mulai memburuk.

Setelah usia 35, sperma dapat menyebabkan kehamilan di mana mutasi dapat terjadi.

Lebih jauh lagi, jika usia pria di atas 45 tahun, maka kemungkinan keguguran jauh lebih tinggi, terlepas dari usia ibu hamil.

Baca Juga: Ini Manfaat Makan Tomat Bagi Sperma dan Kesuburan Pria, Wajib Dicoba Jika Ingin Promil Cepat!