'Cowok Cantik' di China Dilarang Tampil di TV, Ternyata Ini Alasannya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 11 Oktober 2022 | 12:05 WIB
Salah satu acara televisi di China yang menampilkan cowok cantik (AP Photo via KOMPAS)

Nakita.id - Setiap negara pasti memiliki aturan masing-masing mengenai berbagai hal.

Salah satunya mengenai acara televisi.

Di berbagai negara, tentu memiliki aturan mengenai tayangan televisi yang layak dan boleh tayang.

Hal ini juga terjadi di Indonesia dengan peraturannya masing-masing.

Tak hanya di Indonesia, ada pula aturan lain yang dianggap tak wajar bagi beberapa negara.

Ada pula aturan yang memiliki tujuan kebaikan untuk masyarakatnya.

Seperti yang terjadi di China.

Jika banyak negara menampilkan wajah-wajah 'cowok cantik' di televisi, hal ini tidak terjadi di China.

China justru melarang 'cowok cantik' atau pria yang bergaya dan berdandan serta berperilaku bak perempuan tampil televisi.

Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan China agar para lelaki muda tidak mengikuti tren tersebut karena menurut mereka tidak maskulin.

Berdasarkan laporan dari Washington Examiner yang dikutip World of Buzz pada Jumat (3/9/2022), pemerintah China juga memiliki aturan lain mengenai penayangan stasiun televisi.

Baca Juga: Viral! Anak Shah Rukh Khan, Aryan Khan dan Suhana Khan Tampil Menarik dengan Pakaian Casual di Acara Screening Film

China mengatakan bahwa negaranya akan mempromosikan budaya revolusioner di televisi.

Menurut China, langkah tersebut dilakukan sebagai upaya kampanye untuk memperketat kontrol dan menegakkan moralitas.

Regulator pemerintahan di China mengatakan alasan terkait pria yang bergaya perempuan tidak boleh tampil di televisi.

Menurutnya, berbagai stasiun TV harus dengan tegas mengakhiri penampilan 'cowok cantik' dan estetika tidak normal lainnya.

Bahkan China juga harus menghindari penayangan selebriti internet yang vulgar.

Selebriti yang memiliki sensasi nafsu dan kekayaan juga harus dihindari.

Partai Komunis China (PKC) memandang adanya tren 'cowok cantik' inis ebagai perhatian yang tidak sehat terhadap para selebriti, termasuk bagi bintang dan aktor K-Pop dan Jepang yang lebih feminin.

Menurutnya, kebijakan ini dibuat dalam rangka peremajaan nasional PKC.

PKC menganggap bahwa setiap selebriti dianggap melanggar ketertiban umum atau kehilangan moralitas yang membuat mereka akan dihukum ketika melakukan hal tersebut.

Sebaliknya, PKC memberi saran kepada televisi nasional untuk dengan penuh semangat mempromosikan budaya tradisional China.

Sehingga televisi menjadi ajang yang sangat baik untuk menampilkan budaya revolusioner dan budaya sosialis yang maju.

Baca Juga: Menghebohkan! Es Krim Asal China Tidak Leleh Meski Dibakar, Ini Komposisi Bahan Pembuatannya