6 Penyakit yang Sering Terjadi pada Anak Saat Musim Hujan, Perlu Diperhatikan Moms

By Syifa Amalia, Rabu, 12 Oktober 2022 | 14:14 WIB
Penyakit yang sering terjadi pada anak saat musim hujan, mulai dari pilek hingga leptospirosis. (Nakita.id/Adel)

Nakita.id – Sistem imun Si Kecil masih belum kuat sehingga rentan terserang penyakit yang sering terjadi pada anak saat musim hujan.

Penyakit yang sering terjadi pada anak saat musim hujan menjadi perhatian semua orangtua.

Apalagi, terdapat banyak sekali jenis penyakit yang sering terjadi pada anak saat musim hujan.

Untuk itu, Moms perlu mengenali apa saja penyakit yang sering muncul untuk dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

Meskipun hujan sering menyenangkan di hari yang panas dan lembap, hujan juga membawa banyak virus dan penyakit yang menimbulkan bahaya kesehatan serius bagi anak.

Selama musim hujan, risiko rerkena penyakit berlipat ganda dibandingkan musim lainnya.

Kelembapan udara yang meningkat sehingga mendorong pertumbuhan mikroba termasuk jamur, bakteri, serta kuman berbahaya yang menyebabkan penyebaran berbagai penyakit.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah jenis penyakit yang sering terjadi pada anak saat musim hujan.

Penyakit yang Sering Terjadi pada Anak Saat Musim Hujan

1. Pilek dan flu

Infeksi virus yang paling sering dipicu oleh perubahan musim yang tiba-tiba adalah pilek dan flu.

Penyakit ini memasuki tubuh melalui hidung dan tenggorokan, kemudian memengaruhi saluran pernapasan bagian atas meliputi hidung, mulut, tenggorokan, dan paru-paru.

Gejala yang sering muncul adalah hidung berair terus menerus, nyeri badan, tenggorokan iritasi dan demam.

Baca Juga: Musim Hujan Rawan Penyakit, Ini Pilihan Obat Tradisional Batuk Pilek Bayi Usia 0-6 Bulan

2. Malaria

Malaria adalah salah satu penyakit paling umum yang mempengaruhi banyak orang selama musim hujan.

Hujan dapat menyebabkan terbentuknya genangan air di berbagai daerah sehingga menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

Nyamuk betina varian Anopheles biasanya membawa kuman dan akhirnya menularkannya ke manusia setelah menggigitnya.

Gejala malaria antara lain demam tinggi, rasa tidak nyaman pada tubuh, tubuh menggigil, dan keringat berlebih.

Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan memastikan lingkungan sekitar bersih dan tidak ada genangan air.

3. Demam berdarah

Malaria bukan satu-satunya penyakit yang dapat disebabkan oleh nyamuk.

Mereka juga dapat menyebabkan Demam Berdarah, yang bisa sangat fatal jika tidak ditangani tepat waktu.

Demam berdarah disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di air yang tergenang.

Biasanya membutuhkan waktu empat hingga tujuh hari untuk berkembang setelah digigit.

Demam berdarah ditandai dengan sasa sakit yang luar biasa pada persendian dan otot, pembengkakan kelenjar getah bening, lemas, sakit kepala, demam.

Bahkan, bisa menyebabkan pendarahan hemoragik, yang bisa berakibat fatal.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Berikut Pilihan Obat Bayi Demam Disertai Pilek dari Bahan Rumahan

4. Demam virus

Meskipun dapat tertular kapan saja sepanjang tahun, kemungkinan tertular virus lebih besar selama musim hujan.

Demam yang terjadi karena infeksi virus biasanya ditularkan melalui udara.

Penyakit ini lebih sering dialami terutama pada pergantian musim yang tiba-tiba.

Demam virus terutama ditandai dengan bersin berulang, demam hebat, lemas, dan sakit tenggorokan.

5. Penyakit tipus

Tifus adalah penyakit yang ditularkan melalui air yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyebar karena sanitasi yang tidak memadai.

Penyakit ini menyebar dengan makan makanan basi atau terkena dan minum air tercemar.

Gejala tifus antara lain suhu tinggi dalam waktu lama, lemas, sakit perut, sembelit, sakit kepala, demam, sakit kepala, nyeri sendi, sakit tenggorokan, dan muntah.

6. Leptospirosis

Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Banyak hewan (terutama anjing, tikus, dan hewan ternak) membawa organisme yang didapat dari tanah maupun air.

Saat melewati medan yang tergenang air, penyakit ini terutama menyebar melalui luka terbuka.

Sakit kepala, ketidaknyamanan otot, muntah, diare, dan ruam kulit adalah beberapa gejala leptospirosis.

Baca Juga: Penyakit Komplikasi Pada Bayi Prematur yang Harus Diwaspadai