Tips Mencegah dan Mengatasi Diare Saat Hamil Agar Tidak Dehidrasi dan Membahayakan Janin

By David Togatorop, Jumat, 14 Oktober 2022 | 09:44 WIB
Diare saat hamil bisa membahayakan karena menyebabkan ibu hamil kekurangan cairan untuk janin. (Pixabay)

Begitu pula jika ada gejala dehidrasi.

Di antaranya rasa haus yang luar biasa dan terus-menerus, suara jadi parau, badan lemas, plus kejang otot/kram.

Elastisitas kulit pun jauh berkurang, hingga bila dicubit tak segera kembali.

Kaki dan tangan dingin, sementara jari-jemari terlihat keriput seperti habis berendam berjam-jam.

Tak jarang disertai gangguan kesadaran. Ini berarti sudah dehidrasi berat, hingga upaya yang diberikan nyaris tak berarti.

Harusnya, sebelum terjadi sejauh itu, segera ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dokter.

Gangguan elektrolit akibat diare pada kehamilan trimester berapa pun, akan berdampak pada janin.

Kalau sampai tekanan darah turun, misalnya, maka aliran darah ke janin juga terganggu.

Sementara dampak diare akibat tipus malah lebih membahayakan janin karena ada racun endotoksin yang dikeluarkan, meski boleh jadi gangguan diarenya terkesan ringan.

Tentu saja kondisi ibu maupun janinnya juga ikut menentukan.

Artinya, makin berat keluhan diare dan gejala dehidrasinya, kian buruk pula dampaknya pada janin.

Baca Juga: Pilihan Obat Diare Bayi dari Bahan Alami Bisa Jadi Alternatif Dibanding Memberikan Obat, Salah Satunya dengan Pisang