Manfaat Sunat pada Anak Perempuan, Apakah Ada? Simak Penjelasannya di Sini!

By Syifa Amalia, Minggu, 16 Oktober 2022 | 07:15 WIB
Mengenal manfaat sunat anak perempuan dan risikonya bagi kesehatan. (Nakita.id/Karmita)

Nakita.id – Sunat lazim dilakukan pada anak laki-laki, namun apakah ada manfaat sunat pada anak perempuan?

Manfaat sunat anak perempuan menjadi hal yang ingin diketahui oleh para orangtua.

Mempertimbangkan manfaat sunat anak perempuan sebelum memutuskan melakukan prosedur ini.

Sunat pada bayi perempuan menimbulkan banyak pertanyaan apakah perlu dilakukan atau tidak.

Pada beberapa budaya dan tradisi di beberapa daerah, tindakan melakukan sunat pada bayi perempuan masih sering dilakukan.

Meski begitu, banyak juga yang menganggap tindakan sunat sebagai prosedur medis yang tidak memiliki manfaat.

Bahkan, justru dapat mendatangkan dampak buruk yang tidak diinginkan.

Tindakan ini termasuk ke dalam kategori female genital mutilation (FGM) atau mutilasi genital perempuan.

FGM ini merupakan tindakan yang dilakukan pada perempuan untuk mengubah maupun melukai alat kelamin tanpa adanya indikasi medis tertentu.

Karena alasan inilah, sunat pada bayi perempuan tidak direkomendasikan.

Untuk penjelasan lengkapnya, simak penjelasan berikut ini Moms!

Baca Juga: Sunat Bayi Perempuan Perlu atau Tidak Ya? Cari Tahu Selengkapnya di Sini!

Apakah Ada Manfaat Sunat pada Bayi Perempuan?

Selama ini, sunat umum dilakukan pada anak laki-laki karena memiliki manfaat bagi kesehatan.

Sirkumsisi atau sunat merupakan prosedur pembedahan untuk membuang kulup atau kulit kepala penis.

Manfaatnya adalah untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih, mengurangi risiko kanker penis.

Serta, menjaga kesehatan penis lebih terjaga karena setelah disunat membuatnya lebih mudah dibersihkan.

Namun manfaat sunat pada laki-laki tidak berlaku hal yang sama jika dilakukan pada anak perempuan.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sunat pada anak perempuan menurut kesehatan merujuk pada tindakan FGM.

Lantaran tindakan ini dilakukan dengan memotong bagian klitoris pada wanita.

Pada kenyatannya, tidak semua wanita memiliki penutup pada klitoris seperti pada laki-laki. Apabila tindakan ini tetap dilakukan hanya akan melukai bagian tersebut.

Dilansir dari Better Health, Tindakan FGM pada sunat bayi perempuan telah diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi empat jenis:

Tipe I – klitoridektomi. Tudung kulit yang berada di atas klitoris (preputium) dilepas. Klitoris mungkin atau mungkin tidak diangkat sebagian atau seluruhnya.

Tipe II – klitoridektomi. Seluruh klitoris diangkat. Bibir bagian dalam (labia minora) diangkat sebagian atau seluruhnya.

Baca Juga: Terbaru! Segini Biaya Sunat Bayi Perempuan di Bidan, Boleh Dipersiapkan Ya Moms!

Tipe III – infibulasi. Pengangkatan seluruh atau sebagian dari labia minora dan labia mayora, dengan jahitan segel di seluruh vagina, meninggalkan lubang kecil untuk keluarnya urine dan darah menstruasi.

Tipe IV – praktik lain termasuk menusuk, membakar, menggores atau menggunakan zat korosif yang dirancang untuk melukai dan mempersempit vagina.

Dampak Sunat pada Anak Perempuan

Sunat bayi perempuan tidak memiliki manfaat kesehatan. Sebaliknya dapat berdampak negatif pada kesehatan seksual dan reproduksi.

Sejumlah risiko dapat terjadi apabila sunat pada anak perempuan dilakukan tanpa indikasi medis tertenu. Dampak sunat pada anak meliputi:

- Infeksi

- Pendarahan

- Jaringan parut dan kista

- Aliran urin tersumbat

- Infeksi saluran kemih berulang

- Peningkatan risiko infertilitas

- Kecemasan kronis

Baca Juga: Info Biaya Sunat Bayi Perempuan di Bidan, Pastikan Ditangani oleh Tenaga Profesional