Nakita.id - Diet gula atau juga dikenal sebagai diet tanpa gula dilakukan dengan cara membatasi konsumsi gula tambahan.
Pembatasan ini tidak terbatas pada makanan manis yang jelas seperti permen dan soda tetapi juga tambahan gula juga dapat ditemukan bersembunyi di makanan gurih seperti keripik dan saus pasta.
Versi diet gula yang lebih ekstrim bahkan membatasi makanan dengan gula alami seperti buah-buahan dan sayuran, tetapi ini biasanya tidak direkomendasikan sebagai bagian dari diet seimbang yang sehat.
Ketika ahli diet dan nutrisi merujuk makanan "manis", maka seringkali yang dimaksud adalah makanan yang mengandung banyak gula tambahan.
Gula tambahan itu sendiri adalah semua jenis pemanis kalori yang ditambahkan ke makanan.
Termasuk pemanis buatan, seperti sucralose yang memiliki nol kalori.
Gula memberikan energi berupa kalori tetapi tidak menawarkan nilai gizi tambahan, itulah sebabnya kalori dari gula sering diberi label "kalori kosong".
Asupan gula berlebih dikaitkan dengan peningkatan obesitas di Amerika Serikat.
Masalah dengan makanan manis dimulai dengan makan atau minum terlalu banyak.
Makanan dengan tambahan gula seringkali tidak memiliki cukup vitamin dan mineral untuk menggantikan semua kalori gula ekstra.
Akibatnya, mengonsumsi terlalu banyak berkontribusi pada penambahan berat badan dan masalah kesehatan.
Baca Juga: Trik Sukses Diet Gula Agar Berhasil dan Manfaatnya untuk Tubuh