Nakita.id - Akhir-akhir ini, industri kecantikan menjadi salah satu industri yang semakin menjanjikan.
Bahkan sebelum pandemi hingga sekarang, pasar kosmetik telah berkembang pesat seiring dengan membaiknya perekonomian negara dan meningkatnya GDP per kapita.
Pasar kosmetik di Indonesia bernilai USD 6,3 miliar atau setara dengan Rp 91,6 triliun pada tahun 2021.
Diperkirakan pasar kosmetik sendiri akan bertumbuh pesat pada tahun 2022 seiring meredanya efek pandemi.
Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga mencatat kosmetika sebagai kategori produk yang mendapatkan izin edar terbanyak di Indonesia dalam 5 tahun terakhir, yakni sebanyak 411.410 produk baru.
Tentunya produk kosmetik di Indonesia harus lebih diperhatikan kualitas yang aman, baik, juga inovatif.
Bahan baku yang tepat dan berkualitas juga menjadi bagian terpenting untuk mencapai hal tersebut.
Untuk itulah Perkosmi (Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia) dan Asosiasi Kosmetik di Indonesia kembali mengadakan Indonesia Cosmetic Ingredients (ICI), Expo, and Seminar pada tahun 2022 ini.
Indonesia Cosmetics Ingredients adalah acara pameran & ajang promosi bagi para pemasok lokal dan global sejak 2006 silam, yang bertujuan untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan bahan baku, kemasan, produk, peralatan laboratorium dan mesin mutakhir, serta trend dan teknologi terkini yang dibutuhkan dalam proses pembuatan kosmetik kepada kalangan industri kosmetika di Indonesia dan di negara ASEAN.
"Sudah 45 tahun PERKOSMI di Indonesia terlibat aktif dalam memajukan industri kosmetika tanah air baik skala usaha kecil hingga skala besar nasional maupun multinasional, bertindak sebagai suara dari industri kosmetika Indonesia, mewakili beragam perusahaan yang terlibat dalam pembuatan, pemasokan, dan penjualan produk kosmetika dan perawatan pribadi," ungkap Sancoyo Antarikso, Ketua Umum Perkosmi, dalam acara pembukaan yang diadakan pada Selasa (25/10/2022).
"Dengan kosmetika produksi lokal semakin mendapatkan tempat di hati konsumen tanah air, PERKOSMI juga akan terus mendorong lahirnya kebijakan strategis dan mengadvokasi perbaikan kebijakan demi lingkungan bisnis yang lebih baik dan menguntungkan," lanjut Sancoyo menyampaikan.