Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati Penyakit Kulit Herpes di Leher

By Kintan Nabila, Jumat, 28 Oktober 2022 | 11:15 WIB
Penyebab dan cara mengatasi penyakit kulit herpes di leher (Poetri / Nakita)

Nakita.id - Selain di mulut herpes juga bisa terjadi di area leher.

Herpes di leher dikenal dengan sebutan herpes zoster.

Penyakit kulit ini ditandai dengan ruam seperti cacar air yang memerah.

Penyebab Herpes di Leher

Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella zoster.

Herpes zoster disebabkan oleh virus varicella yang terus hidup di jaringan saraf.

Saat sedang tidak aktif, virus tidak akan menyebabkan gejala apa pun.

Namun, virus dapat aktif kembali dan berkembang biak lagi dalam hitungan tahun.

Reaktivasi virus varicella yang dorman (tidak aktif) menjadi penyebab timbulnya gejala herpes zoster.

Orang yang pernah mengalami cacar air kemungkinan berisiko mengalami herpes zoster.

Risiko herpes akan meningkat untuk orang yang berumur di atas 50 tahun, mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki HIV/AIDS, atau pernah terkena radiasi akibat kemoterapi.

Berikut adalah gejala herpes di leher.

Baca Juga: Penularan Penyakit Kulit Herpes yang Umum Terjadi, Jangan Disepelekan

Gejala Herpes di Leher

Gejala awal herpes zooster adalah rasa nyeri.

Bagi sebagian orang, rasa sakit ini bisa menjadi intens tergantung lokasinya.

Kemudian akan muncul ruam pada satu sisi wajah atau tubuh, termasuk leher.

Ruam terdiri dari lenting berisi cairan yang dapat pecah dan mengering membentuk keropeng.

Ruam ini dapat berkurang dalam waktu 7 hingga 10 hari dan sepenuhnya hilang dalam 2 hingga 4 minggu.

Sebelum ruam muncul, kulit bisa mengalami rasa sakit, gatal, atau kesemutan

Ada juga gejala lain yang menandai munculnya ruam herpes zoster, sebagai berikut:

- Demam

- Sakit kepala

- Menggigil

- Sakit perut

Baca Juga: Ciri-ciri Penyakit Herpes akan Sembuh, Tetap Waspada Agar Tak Kumat

Faktor Risiko Terkena Penyakit Kulit Herpes di Leher

Mengutip dari Healthline, berikut adalah eberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena herpes zoster, diantaranya:

1. Usia 50 tahun ke atas

Seiring pertambahan usia, daya tahan tubuh akan semakin melemah.

Hal ini biza meningkatkan risiko terkena herpes zoster.

2. Stres

Sebisa mungkin hindari stres fisik atau emosional.

Kondisi ini dapat membuat tubuh melepaskan senyawa kimia yang bisa mengganggu daya tahan tubuh.

3. Daya tubuh yang lemah

Daya tahan tubuh yang lemah dapat terjadi akibat AIDS, kanker, operasi transplantasi organ.

Bisa juga karena mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka panjang.

Selain itu, penelitian terkini menemukan kasus herpes zoster terjadi pada beberapa orang yang telah mendapatkan vaksin COVID-19.

Kemunculan herpes zoster dianggap sebagai salah satu KIPI yang muncul akibat reaksi virus Varicella Zoster terhadap vaksin.

Berikut adalah cara mengobati herpes di leher.

Moms bisa periksa ke dokter atau melakukan pengobatan rumahan saja.

Baca Juga: Kenali Beda Ruam Merah Penyakit Herpes dengan Biduran

Cara Mengobati Herpes Leher

Saat ini tidak ada obat untuk menghilangkan virus penyakit herpes sepenuhnya.

Namun, kita dapat mengobati gejala yang terjadi dengan beberapa obat yang direkomendasikan dokter.

Bisa juga dengan beberapa pengobatan rumahan dengan bahan alami.

Obat-obatan yang direkomendasikan dokter untuk mengatasi herpes, di antaranya:

- Asiklovir

- Valasiklovir

- Famciclovir

Selain anti virus, dokter juga akan meresepkan obat pereda nyeri atau demam. 

Kemudian pengobatan alami juga dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman.

Moms bisa mengompres basah atau dingin area kulit yang terkena herpes.

Cara ini dapat menenangkan dan menghilangkan rasa nyeri pada kulit.

Baca Juga: Fakta Tentang Penyakt Kulit Herpes pada Anak yang Harus Moms Waspadai