Nakita.id - Moms mungkin sudah pernah mendengar tentang penyakit pneumonia.
Pneumonia merupakan kondisi di mana terjadinya infeksi atau peradangan pada satu atau kedua paru-paru.
Penyebab pneumonia sendiri adalah bakteri, virus atau jamur.
Penyakit pneumonia ini juga disebut dengan istilah paru-paru basah.
Infeksi ini menyebabkan peradangan di kantong udara atau alveoli.
Akibatnya, alveoli dipenuhi cairan atau nanah yang berujung pada kesulitan bernapas penderitanya.
Perlu Moms tahu kalau infeksi pneumonia dari bakteri dan virus sama-sama menular.
Artinya, penyakit ini bisa merembet dari satu orang ke orang lain melalui hirupan napas.
Selain itu, bersin dan batuk penderita pneumonia juga bisa menjadi media penularan.
Yang tidak ditularkan hanya pneumonia yang disebabkan oleh jamur.
Kondisi ini tidak bisa menular dari satu orang ke orang lain.
Baca Juga: 4 Cara Mencegah Pneumonia pada Anak, Termasuk Mendapatkan Vaksin PCV
Melansir dari Healthline, berikut hal yang perlu diketahui soal pneumonia:
Gejala Pneumonia
Gejala pneumonia bisa sangat beragam, mulai dari ringan sampai berat mengancam nyawa.
- batuk (dengan dahak)
- demam
- berkeringat dan meriang
- napas pendek
- dada sesak saat batuk atau bernapas
- kehilangan nafsu makan
- mudah lelah
- mual hingga muntah
- sakit kepala
Baca Juga: Pilihan Obat Bayi Tradisional Infeksi Paru-Paru, Jadikan Obat Alternatif untuk Si Kecil
Penyebab Pneumonia
Seperti sudah dijelaskan, pneumonia bisa disebabkan oleh tiga hal.
Pertama virus, kedua bakteri, dan ketiga jamur.
Bakteri pneumonia antara lain: Mycoplasma pneumoniae, Haemophilus influenzae dan Legionella pneumophila.
Sementara pneumonia yang disebabkan oleh virus lebih beragam, mulai dari flu, RSV, HPIV hingga Covid-19.
Jamur penyebab pneumonia antara lain: Pneumocystis jirovecii, spesies Cryptococcus, dan spesies Histoplasmosis.
Untuk mengetahui penyebab pneumonia, tentu saja pasien harus berkonsultasi dengan dokter.
Pasien akan ditanya sejak kapan gejala muncul dan gangguan kesehatan secara umum.
Selain itu, akan dilakukan pemeriksaan fisik termasuk mendengarkan suara paru-paru.
Jika dibutuhkan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lebih jauh.
Mengetahui penyebab pneumonia penting dilakukan untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Berikut Manfaat Vaksin PCV untuk Anak