Jenis-Jenis Pola Asuh dan Dampak yang Ditimbulkan pada Anak

By Syifa Amalia, Senin, 7 November 2022 | 16:30 WIB
Jenis pola asuh dan dampaknya terhadap perilaku anak. (Nakita.id/Adel)

Nakita.id –  Cari tahu yuk Moms, apa saja jenis jenis pola asuh dan dampak yang ditimbulkan pada anak.

Pola asuh orangtua yang diterapkan berpengaruh besar pada perilaku anak.

Tidak dipungkiri bahwa pilihan pola asuh dapat membawa dampak yang baik dan juga sebaliknya.

Setiap orangtua tentunya memiliki tujuan sama untuk membesarkan anak-anak agar bahagia, sehat, berperilaku baik dan tumbuh menjadi orang yang berhasil.

Dalam hal ini, pola asuh orangtua merupakan faktor utama dalam perkembangan anak.

Cara orangtua berinteraksi dengan anak mereka memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku anak, dan juga dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.

Pola asuh memiliki pengaruh besar pada bagaimana anak-anak berperilaku.

Adapun empat tipe pola asuh yang saat ini dikenal, yakni otoriter, demokratis, permisif, dan tidak terlibat.

Tidak ada satu pun gaya pengasuhan yang selalu salah dan benar.

Untuk itu, penting untuk memahami pola asuh yang berbeda dan bagaimana pengaruhnya terhadap anak sebelum memilih gaya yang paling cocok untuk anak.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis pola asuh dan dampaknya bagi anaknya.

Baca Juga: Sederet Kesalahan Orangtua dalam Menerapkan Pola Asuh Pada Anak

Jenis-Jenis Pola Asuh dan Dampaknya Terhadap Anak

1. Pola Asuh Demokratis

Orangtua yang demokratis memiliki aturan dan menggunakan konsekuensi, tetapi mereka juga mempertimbangkan pendapat anak-anak mereka. Mereka meluangkan waktu dan energi untuk mencegah berkembangnya masalah perilaku sebelum mereka mulai.

Mereka mencoba untuk terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka, tetapi juga memberi mereka kebebasan dan kemandirian. Selain itu, orangtua yang otoritatif memvalidasi perasaan anak mereka sambil juga menjelaskan bahwa orang dewasalah yang memegang kendali.

Gaya pengasuhan otoritatif sering direkomendasikan oleh para ahli sebagai cara terbaik untuk menjadi orangtua. Dilansir dari Mom News Daily, pola asuh demokratis memiliki dampak negatif dan positif seperti:

Dampak positif pola asuh demokratis

- Anak-anak memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi

- Kesehatan mental yang lebih baik

- Lebih sedikit masalah perilaku

Dampak negatif pola asuh demokratis 

- Seorang anak dari orangtua yang demokratis mungkin memiliki masalah dengan keterampilan sosial dan hubungan teman sebaya.

- Mereka mungkin mengalami kesulitan menghadapi kegagalan.

- Gaya pengasuhan demokratis terkadang dapat menyebabkan perasaan tidak aman atau kecemasan anak-anak.

Baca Juga: Contoh Penerapan Pola Asuh Permisif pada Anak yang Kerap Dilakukan Orangtua

2. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter ditandai dengan harapan yang tinggi dan sedikit komunikasi.

Dalam pola asuh ini, anak diharapkan mengikuti aturan dan perintah tanpa penjelasan apapun. Orangtua yang otoriter mungkin menggunakan hukuman daripada disiplin.

Umumnya, orangtua otoriter fokus pada kepatuhan dan kepatuhan daripada membangun hubungan yang hangat dan mendukung. Berikut ini adalah dampak pola asuh otoriter terhadap anak.

Dampak positif pola asuh otoriter 

- Anak-anak berorientasi pada tujuan

- Tidak ada masalah pengaturan diri

- Mematuhi semua aturan

Dampak negatif pola asuh otoriter

- Harga diri rendah

- Tidak menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab

- Memiliki masalah komunikasi untuk mengekspresikan perasaan

Baca Juga: Penerapan Pola Asuh Demokratis dan Dampak yang Ditimbulkan pada Anak

3. Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif, juga dikenal sebagai pola asuh yang memanjakan, ditandai dengan sangat sedikit tuntutan dan tingkat respons yang tinggi.

Orangtua yang permisif biasanya sangat mencintai dan menerima, tetapi mungkin lebih lunak dalam hal aturan dan disiplin. Mereka sering mencoba menjadi teman anak mereka daripada menjadi figur orang tua.

Jenis pengasuhan ini mungkin bermanfaat bagi beberapa anak saat mereka tumbuh dewasa tetapi juga dapat menyebabkan masalah dengan pengendalian diri, disiplin, dan masalah lainnya.

Dampak positif pola asuh permisif

- Mereka memiliki harga diri yang lebih tinggi atau keterampilan sosial yang lebih baik.

- Memberi dampak baik perkembangan psikologis anak

- Membantu kreativitas anak

Dampak negatif pola asuh permisif

- Anak dari orangtua yang permisif lebih cenderung memiliki kenakalan atau masalah dengan perilaku.

- Lebih impulsif dan agresif

- Mereka cenderung kurang berprestasi di sekolah

Baca Juga: Bisa Datangkan Bahaya, Berikut Ciri-Ciri Pola Asuh Anak yang Salah

4. Pola Asuh Tidak Terlibat

Orangtua yang tidak terlibat adalah mereka yang tidak mengambil minat aktif dalam kehidupan anak-anak mereka.

Mereka mungkin menyediakan kebutuhan, tetapi mereka tidak terlibat secara emosional atau psikologis dalam perkembangan anak-anak mereka.

Anak-anak mungkin tidak menerima banyak bimbingan, pengasuhan, dan perhatian orangtua. Orangtua yang tidak terlibat mengharapkan anak-anak untuk membesarkan diri mereka sendiri.

Dampak positif pola asuh tidak terlibat

- Tidak ada aturan atau harapan yang ditetapkan

- Lebih mandiri

- Lebih sedikit masalah perilaku

Dampak negatif pola asuh tidak terlibat

- Cemas atau stres karena kurangnya dukungan keluarga

- Tertarik secara emosional

- Takut menjadi tergantung pada orang lain

Baca Juga: Jenis-jenis Pola Asuh yang Bisa Diterapkan pada Anak yang Baik untuk Perkembangan Si Kecil