Teknologi PGT-A dalam Program IVF Membantu Meningkatkan Persentase Kehamilan Hingga 68% pada Kelompok Usia Tertentu

By Ruby Rachmadina, Senin, 7 November 2022 | 16:01 WIB
Morula IVF Indonesia hadirkan teknologi PGT-A untuk membantu tingkatkan persentase kehamilan. (Nakita.id/Ruby)

PGT-A Mengantisipasi Timbulnya Penyakit Bayi

Saat ini layanan PGT-A tersedia langsung di Morula IVF Jakarta dan juga beberapa cabang Morula IVF lainnya di Indonesia.

Direktur Medis Morula IVF Indonesia, Dr. dr. Arie A Polim, MSc. DMAS, Sp.OG (K) FER menambahkan.

"Layanan kami juga sudah memperhitungkan efektivitas dari sisi biaya, yang meliputi konsultasi, USG, cek laboratorium pasangan suami istri, analisa sperma, obat stimulasi atau hormone, tindakan Ovum Pick Up (OPU), fasilitas Time Lapse/VIP Incubator, tindakan Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI), dan tindakan Embryo Transfer (ET),".

Bahwa kegagalan bayi tabung terjadi karena sekitar 60-70% disebabkan karena kromosom yang tidak normal, terutama pada wanita usia di atas 38 tahun kerusakan kromosom bisa mencapai sekitar 75%.

Kromosom yang abnormal yang terjadi pada saat proses pembentukan sel-sel telur, sperma dan saat perkembangan embrio, dapat menyebabkan kromosom yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, atau bahkan hilangnya atau penambahan DNA.

Kelainan kromosom di atas dikenal sebagai aneuploidy.

Hal ini dapat menyebabkan kelainan kromosom seperti Down Syndrome dan Edwards Syndrome serta 60% keguguran.

PGT-M (Pre-Implementation Genetic for Monogenic disorder)

Morula IVF Jakarta siap melayani PGT-M.

Teknologi ini dapat mendeteksi mutase single-gene (monogenic) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit genetic bawaan seperti Thalassemia, Spinal Muscular Atropy dan Cystic Fibrosis.

Baca Juga: Ini Alasan Banyak Pasangan Ikut Program Bayi Tabung, Adanya Ketidaksuburan pada Pihak Istri Maupun Suami