Covid Varian XBB Sudah Masuk ke Indonesia, Hati-Hati dengan Gejalanya yang Mirip Omicron

By Syifa Amalia, Selasa, 8 November 2022 | 19:13 WIB
Mengenali berbagai gejala covid varian XBB. (Nakita.id/Naura)

Nakita.id – Wabah pandemi tampaknya belum sepenuhnya berakhir, sejak ditemukannya Covid varian XBB beberapa waktu belakangan ini.

Adanya Covid varian XBB ini menimbulkan kewaspadaan baru yang selama ini sudah bernapas lega bisa menjalani aktifitas seperti sebelum pandemi.

Oleh karena itu, keberadaan virus baru varian XBB ini tetap perlu diwaspadai penyebarannya.

Kasus virus covid varian XBB diketahui sudah muncul di beberapa negara.

Salah satunya adalah Indonesia yang sudah terdeteksi memiliki pasien yang terinfeksi virus ini.

Virus Covid-19 varian Omicron aktif bermutasi sehingga memunculan memunculkan dua subvarian baru yaitu XBB dan XBC.

XBB merupakan rekombinan subturunan omicron BA.2.10.1 dan BA.2.75, dengan mutasi di S1 dan 14 mutase tambahan di protein spike BA.2.

Sementara, XBC adalah rekombinan Delta (B.1.617.2) dan omicron BA.2.

Gejala yang timbul pada varian ini dianggap mirip dengan flu biasa.

Meski begitu, mereka tidak boleh dianggap enteng dan harus segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Pada beberapa kasus, gejala dapat berubah menjadi intens terutama pada orang yang kekebalannya kurang atau terganggu karena beberapa kondisi kesehatan lainnya.

Baca Juga: Corona di Indonesia Kembali Naik, Apakah Varian XBB Lebih Berbahaya dari Varian Omicron? Simak Faktanya di Sini!

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Erlina Burhan mengatakan, gejala yang ditimbulkan oleh subvarian XBC dan XBB ini umumnya sama dengan subvarian Omicron yang lain.

"Ada kemungkinan ada gejala berat, gejala dari varian delta mungkin terjadi. Tapi, kita belum tahu. Belum ada bukti ilmiahnya apalagi indonesia belum ada kasus (XBC). Hingga saat ini, masih dinyatakan mirip dengan Omicron yang lain," kata Erlina Kamis (3/11/2022) dikutip dari Kompas.com

Erlina menyebutkan gejala yang timbul akibat terinfeksi subvarian XBC adalah demam, batuk, lemas, sesak, nyeri kepala, pilek, mual, muntah, diare, dan nyeri tenggorokan.

Gejala berat yang mungkin timbul adalah anosmia dan ageusia yang merupakan gejala khas varian delta.

Sementara itu, XBB sudah masuk di Indonesia dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 4 kasus.

Erlina menjelaskan bahwa subvarian XBB pertama kali ditemukan pada Agustus 2022 di India.

Data WHO menyebutkan, sejak 17 Oktober 2022, XBB sudah dilaporkan ada di 26 negara, seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat.

Menurut observasi dari negara yang sudah terdapat XBB, penularannya dianggap sama dengan varian lain yang ada.

XBB merupakan subvarian yang predominan di Singapura, mencapai hingga 54 persen kasus pada minggu kedua Oktober 2022, yang pada minggu sebelumnya hanya 22 persen.

Sementara itu, negara yang sudah melaporkan adanya XBC adalah Inggris dan Filipina. Kasus XBC di Filipina sudah mencapai 193 kasus.

Gejala Covid Varian XBB

Sejauh ini, gejala XBB tampaknya mirip dengan gejala COVID-19 pada umumnya. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), itu dapat mencakup:

Baca Juga: Omicron Varian XBB Sudah Masuk ke Indonesia, Apakah Cepat Menular?

- Demam atau kedinginan

- Batuk

- Sesak napas atau kesulitan bernapas

- Kelelahan

- Nyeri otot atau tubuh

- Sakit kepala

- Hilangnya rasa atau bau

- Sakit tenggorokan

- Hidung tersumbat atau pilek

- Mual atau muntah

- Diare

Baca Juga: Lakukan 6 Cara Cegah Penularan Covid XBB yang Kini Sudah Terdeteksi di Indonesia