4 Tips Membangun Hubungan dan Ikatan yang Kuat dengan Anak yang Introvert

By Syifa Amalia, Rabu, 9 November 2022 | 08:30 WIB
Hal yang harus dilakukan supaya memiliki hubungan kuat dengan anak yang introvert. (Nakita.id/Naura)

Nakita.id – Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda sehingga punya caranya sendiri dengan membangun kedekatan dengan orangtua.

Terutama jika Moms memiliki anak yang introvert, mereka mungkin hanya dapat berbagi hal-hal dengan orang yang mereka rasa nyaman.

Namun, banyak yang beranggapan anak yang introvert otomatis merasa nyaman berada di dekat orangtuanya. Tapi hal ini tidak selalu terjadi.

Jika Moms tidak berusaha ekstra untuk memahami kebutuhan dan preferensi anak, mereka akan sering ragu untuk menceritakannya kepada orangtuanya.

Akibatnya hubungan dengan anak jadi berjarak.

Supaya dapat membangun hubungan yang kuat, berikut ini adalah tips yang dilakukan untuk memiliki hubungan dekat dengan anak yang introvert seperti dilansir dari We Have Kids.

1. Pilih waktu yang tepat untuk berbicara dengan mereka

Banyak orang tua merasa anaknya kurang berkomunikasi dengan mereka.

Moms mungkin merasa ini mengkhawatirkan, terutama jika Moms seorang ekstrovert dan suka berbagi pemikiran dengan orang lain.

Tetapi harus dipahami bahwa introvert tidak melihat perlunya percakapan terus-menerus.

Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berpikir dan cenderung menghindari semua pembicaraan yang tidak perlu.

Baca Juga: Sederet Kesalahan Orangtua dalam Menerapkan Pola Asuh Pada Anak

Namun, ini tidak berarti bahwa tidak boleh berinteraksi dengan anak. Yang paling penting untuk diingat adalah menemukan waktu yang tepat.

Misalnya memilih waktu ketika anak santai akan selalu memberikan hasil yang lebih baik.

2. Dorong dan terlibat dalam kepentingan anak

Cara yang bagus untuk membuat anak terbuka adalah dengan menemukan aktivitas yang dapat nikmati bersama.

Jika anak sangat tertarik pada sesuatu, pastikan Moms mendorong mereka untuk melakukan aktivitas atau hobi ini.

Apabila orangtua secara aktif membantu anak mengembangkan minat mereka, anak tidak akan ragu untuk meminta dukungan atau pendapat.

Ketika mereka mulai berbagi kemajuan atau pencapaian mereka dalam sesuatu yang mereka sukai, itu akan memperkuat hubungan.

3. Perhatikan tanggapan anak

Penting juga bagi orang tua untuk berhati-hati. Karena sedang tidak berurusan dengan seorang anak yang akan dengan mudah menggambarkan setiap pikiran dan tindakan mereka, penting untuk memperhatikan hal-hal yang tidak terlalu jelas.

Ketika Moms berbicara dengan mereka tentang sesuatu yang tidak penting, teruslah berbicara jika mereka tampak tertarik.

Hindari mengajukan terlalu banyak pertanyaan jika dapat melihat bahwa pikiran mereka ada di tempat lain.

Baca Juga: Bisa Datangkan Bahaya, Berikut Ciri-Ciri Pola Asuh Anak yang Salah

Berulang kali menanyakan atau mencoba mendiskusikan hal-hal yang tidak mereka minati dapat membuat mereka menghindari percakapan.

Amati bahasa tubuh mereka dan belajar membaca ekspresi wajah mereka. Melakukan hal ini akan membantu memahami mereka dengan lebih baik dan menutupi kekurangan kata-kata yang diucapkan.

4. Dengarkan anak ketika akhirnya mereka mengekspresikan diri

Ketika anak introvert mencoba memulai percakapan, itu adalah hal yang besar.

Karena itu, mereka mungkin memiliki harapan atau menginginkan hasil tertentu ketika mereka akhirnya mengungkapkan pikiran mereka.

Yang harus dilakukan adalah memperhatikan dengan seksama ketika mereka mencoba untuk memulai percakapan.

Tidak seperti anak lain, mereka cenderung memikirkan banyak hal dan pertimbangan sebelum akhirnya memulai percakapan.

Untuk itu, setiap kali anak anak berbagi sesuatu dengan kedua orangtuanya, dengarkan dengan penuh perhatian dan tanggapi dengan antusias.

Ini juga merupakan kesempatan besar bagi Moms untuk memperluas percakapan dan mencari tahu lebih banyak tentang pemikiran dan minat mereka.

Ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan topik dan libatkan mereka.

Ketika orangtua menunjukkan minat pada apa yang mereka katakan, kemungkinan mereka akan lebih terbuka dan berbagi lebih banyak tentang apa pun yang ada di pikiran mereka.

Baca Juga: Berperan Sama Membangun Komunikasi Positif dengan Anak, Bisa Memperkuat Bonding Antara Orangtua dan Si Kecil