Jangan Sampai Si Kecil Tumbuh Jadi Pribadi yang Egois, Ini 3 Cara Menanamkan Sifat Tolong Menolong pada Anak 

By Ratnaningtyas Winahyu, Rabu, 9 November 2022 | 12:55 WIB
Cara menanamkan sifat tolong menolong pada anak, salah satunya memberi contoh (Nakita.id/Adel)

Nakita.id – Bingung bagaimana cara menanamkan sifat tolong menolong pada anak? Simak begini caranya.

Menanamkan sifat tolong menolong pada anak perlu dilakukan sedini mungkin.

Dengan menanamkan sifat tolong menolong pada anak, Si Kecil pun bisa terhindar menjadi pribadi yang egois.

Ya, tanpa diajarkan dan latihan, tak menutup kemungkinan anak akan tumbuh menjadi seseorang yang sulit mengulurkan tangan dan sedikit teman.

Bahkan, pada tingkatan yang parah, anak bisa dijauhi dari lingkungan.

Sebagai mahluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri.

Selalu butuh bantuan dalam bentuk tolong menolong dengan orang lain.

Keterampilan sosial ini terkait dengan keterampilan sosial lain seperti simpati dan empati.

Menolong menumbuhkan kesadaran diri pada anak untuk membantu orang lain dan dapat mengembangkan sikap kepedulian sosialnya.

Dengan begitu, ia bisa diterima di lingkungan kelompok pertemanan maupun lingkungan sosial lainnya yang lebih luas.

Lantas, bagaimana cara mengajarkannya pada anak?

Baca Juga: 4 Tips Membangun Hubungan dan Ikatan yang Kuat dengan Anak yang Introvert

Cara menanamkan sifat tolong menolong pada anak

1. Harus diajarkan

Meski terlahir sebagai mahluk sosial, bukan berarti kemampuan tolong-menolong ini serta-merta dikuasai anak, Moms.

Tanamkan pada anak, tidak ada ruginya saling tolong-menolong, karena setiap kebaikan akan berbalas dengan kebaikan.

Ulurkan tangan setiap saat pada siapa saja yang membutuhkan.

2. Contoh langsung orangtua

Tak ada gunanya jika Moms dan Dads hanya memberikan penjelasan tanpa contoh langsung.

Ingatlah, contoh konkret lebih mudah diserap anak.

Selain itu, orangtua juga diharapkan menciptakan kondisi yang merangsang semangat tolong-menolong anak.

Misalnya dengan mengajak anak ke panti asuhan, memberikan bantuan ke tempat-tempat bencana alam atau mengunjungi saudara-saudaranya yang kurang beruntung.

3. Kata-kata positif

Gunakan kata-kata positif saat memintanya melakukan sesuatu.

Contoh, “Sayang, tolong ambilkan botol susu adik di meja ya.”

Setelah dilakukan jangan lupa mengucapkan terima kasih, Moms. Berikan penguatan berupa pujian sederhana.

Dengan demikian, anak tahu bahwa perbuatannya itu adalah sesuatu yang diharapkan orangtua, sehingga besok-besok ia akan mengulanginya lagi.

Baca Juga: Cara Efektif dan Tepat Berkomunikasi dengan Anak dan Manfaatnya

Namun, untuk mengajarkan sifat tolong menolong ini, Moms dan Dads sebaiknya melihat usia anak terlebih dahulu.

Stimulasi anak

Berikut ini stimulasi yang dapat dilakukan berdasarkan tahapan usia anak:

1. Usia batita

Di usia ini, anak mulai bisa dilatih tolong-menolong dalam bentuk sederhana.

Seperti, diminta menjaga adik sementara orangtua ke kamar mandi, mengambilkan botol susu adik, dan sebagainya.

Orangtua tidak perlu khawatir seandainya anak belum bisa melakukannya dengan benar.

Selain karena keterbatasan kemampuan bahasa sehingga anak belum sepenuhnya mengerti perintah orangtua, di usia ini pun anak sedang berada pada fase egosentris.

Latih terus dan berikan contoh bagaimana melakukannya dengan benar sehingga anak bisa menirukannya.

2. Usia prasekolah

Di usia ini, latihan tolong-menolong bisa lebih banyak, karena lingkup pergaulan anak sudah semakin luas.

Setiap hari ia berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah.

Ini adalah media pembelajaran yang efektif.

Anak bisa diajarkan menolong temannya yang terjatuh, membantu mengayun temannya di ayunan, membantu memakaikan tas punggung temannya, dan sebagainya.

Baca Juga: Cara Mengatasi Mimisan pada Anak dengan Daun Saga

Sebagaimana di usia sebelumnya, latihan yang paling mudah untuk anak usia ini adalah juga dengan contoh langsung.

Karena itu, kerja sama antara guru dan orangtua sangat diperlukan, supaya apa yang sudah diajarkan di sekolah bisa diulangi di rumah.

3. Usia sekolah

Di usia ini, anak harusnya sudah semakin mahir tolong-menolong, karena lingkup pergaulan yang mengharuskan melakukannya sudah semakin luas.

Meski begitu, cara pengajaran yang paling efektif tetaplah contoh konkret dari orang dewasa di sekitarnya.

Bentuk tolong-menolong yang sudah bisa dilakukan antara lain:

- Membantu mengajari temannya pelajaran yang dia kuasai

- Menolong guru membawakan bukunya menuju kelas

- Menolong orangtua membeli sesuatu di warung/mini market terdekat, dan lainnya.

Nah, itu dia Moms beberapa cara menanamkan sifat tolong menolong pada anak.

Semoga bermanfaat!

(Sumber: Tabloid Nakita)

Baca Juga: Dads Bisa Berperan Sama untuk Terapkan 5 Kebiasaan Sederhana Ini agar Si Kecil Dapat Tumbuh Cerdas