Tanda-tanda Air Ketuban Pecah yang Tidak Disadari, Catat Moms!

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 10 November 2022 | 18:10 WIB
Tanda air ketuban pecah (Freepik.com)

Nakita.id - Jangan panik ya Moms, karena semua ibu hamil bisa mengetahui tanda ketuban pecah.

Tanda ketuban pecah memang sangat dicari karena ketuban yang sudah pecah menandakan Moms segera melakukan proses persalinan jika usia kandungan sudah masuk 9 bulan.

Tapi, kalau belum 9 bulan? Hati-hati tanda air ketuban pecah bisa jadi masalah serius.

Tanpa berlama-lama, yuk kita simak beberapa tanda air ketuban pecah.

Tanda Air Ketuban Pecah

Lantas, bagaimana cara kita tahu tanda air ketuban pecah? Melansir Parents, berikut ini beberapa tandanya.

1. Terasa Ada Air Mengalir di Kaki

Moms harus tahu, saat ketuban pecah, Moms mungkin akan merasakan tetesan atau semburan tergantung dari seberapa besar dan di mana robekan terjadi. Biasanya dari vagina akan merembes hingga kaki.

Bisa seperti kondisi bocor atau bahkan seperti air terjun yang deras. Selain itu, jika kantung ketuban pecah di bawah kepala bayi, maka cairan telah menumpuk dan akan menyembur keluar.

Namun, bila peristiwa pecah ketuban terjadi lebih tinggi dari kepala, aliran air tidak akan terlalu deras.

Dalam banyak kasus, aliran cairan ketuban sering tidak terkontrol.

Seorang ibu hamil bisa saja mendapat total 2,5-3 cangkir cairan ketuban.

Apabila masih berada di rumah atau sedang dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan, Moms dapat mengatasi kebocoran ketuban dengan memakai pembalut atau duduk di atas handuk bersih.

2. Keluar Air Bening dari Vagina dan Tidak Berbau

Baca Juga: Penyebab dan Akibat Air Ketuban Pecah Perlu Diwaspadai, Catat!

Secara umum, cairan ketuban tidak berbau, meskipun beberapa orang mendeteksi bau manis seperti air mani atau klorin.

Air ketuban juga berwarna jernih dengan sedikit lendir.

Pada beberapa wanita, kemungkinan ditemukan sedikit garis-garis darah.

3. Terasa Ada Ledakan dari Dalam tapi Tidak Sakit

Tanda berikutnya yang kerap dirasakan banyak ibu hamil adalah adanya ledakan dari dalam, Moms.

Meski tak terasa menyakitkan, tanda air ketuban pecah satu ini bisa berlanjut dengan munculnya kontraksi dengan frekuensi dan intensitas berlebih.

4. Selalu Ingin Pipis

Proses pecahnya air ketuban bisa saja terasa seperti inkontinensia urine atau kondisi saat seseorang sulit menahan buang air kecil hingga mengompol.

Bumil yang belum menyadari bahwa air ketubannya pecah kemungkinan berpikir bahwa ia ingin buru-buru ke toilet namun sebelum sampai di kloset, air sudah mengalir dengan deras.

Perlu diingat, cairan urine dan air ketuban memiliki perbedaan yang terlihat nyata.

Seperti dipaparkan pada poin ketiga, ketuban tidak berbau dan cenderung jernih.

Sementara, urine bewarna kekuningan dan berbau seperti anomia.

Jika Moms masih tidak tahu apakah itu cairan ketuban atau air seni, cobalah duduk selama beberapa menit lalu berdiri.

Baca Juga: Perlu Dihindari oleh Bumil, Ini Dia Deretan Makanan yang Bisa Picu Air Ketuban Pecah

Apabila masih ada cairan yang keluar, kemungkinan itu merupakan air ketuban yang telah pecah.

5. Air Ketuban Tidak Lengket

Tekstur air ketuban sangat tipis dan cair.

Hal itu berbeda dari keputihan yang kental dan memiliki variasi warna, dari bening hingga abu-abu.

Kalau sudah ada beberapa tanda ketuban pecah seperti di atas, jangan panik.

Berikut hal-hal yang bisa Moms lakukan saat tanda air ketuban pecah mulai terjadi.

Hal yang Perlu Dilakukan Saat Air Ketuban Pecah

Jika Moms mengalami tanda-tanda air ketuban pecah, segera hubungi dokter atau bidan.

Tenaga kesehatan kemungkinan meminta Moms untuk tetap beristirahat di rumah apabila Moms belum merasakan kontraksi.

Kendati begitu, ibu hamil dianjurkan segera ke rumah sakit dalam keadaan berikut:

1. Ketuban pecah sebelum 37 minggu: jika ketuban pecah sebelum waktunya, bumil bisa dinyatakan mengalami ketuban pecah dini (PROM).

2. Ketuban berbau busuk, berwarna kehijauan atau kecokelatan, mengandung banyak darah: kondisi ini merupakan tanda-tanda gawat janin. Itu bisa disebabkan karena bayi telah mengeluarkan mekonium (feses pertamanya). Dalam hal ini, bidan atau dokter alan segera memeriksa kondisi bayi bumil.

3. Ibu hamil positif terinfeksi Streptokokus Grup B (GBS): bakteri di usus yang dapat berkoloni pada vagina dan ditularkan ke janin saat persalinan. Ibu hamil umumnya disarankan untuk uji GBS pada 36-37 minggu kehamilan. Jika positif, dokter akan memberi tindakan cepat setelah air ketuban pecah untuk risiko bayi Moms terpapar selama persalinan.

Baca Juga: Penanganan Pertama Ketika Air Ketuban Pecah Tapi Tidak Mulas